Pesaing Tinder Mau Bikin Kapok Pelaku Kejahatan Seksual

Tinder
Sumber :
  • Engadget

VIVA – Bumble, aplikasi kencan online pesaing Tinder, mengubah cara kerja fitur unmatch. Langkah ini dilakukan dengan alasan untuk keselamatan pengguna mereka, terutama perempuan. Cara kerja sebelumnya adalah saat 'match' dan salah satunya memutuskan 'unmatched', maka percakapan keduanya akan menghilang.

Biadab, Ketua LGBT Ini Lalukan Kekerasan Seksual kepada Anak

Namun, hal ini membuat pelaku kejahatan seksual bisa meninggalkan percakapan di kolom chat sebelum korban memiliki kesempatan untuk melaporkan mereka.

Baca: Kencan Online Harus Video Call Biar Gak Kayak Beli Kucing dalam Karung

Profil Jeffrey Epstein, Muncikari dan Pelaku Kejahatan Seks yang Dokumen Kasusnya Terungkap

Melansir laman TechCrunch, Rabu, 11 November 2020, perubahan cara kerja ini akan menyulitkan pelaku kejahatan seksual untuk menggunakan fitur aplikasi dan menghindari untuk dilaporkan oleh para korban.

Dengan demikian, jika ada yang unmatch maka seluruh obrolan akan menghilang dengan pengguna lainnya. Namun, bagi mereka yang 'unmatched', kolom chat akan berubah menjadi abu-abu.

5 Fakta Mencengangkan 'Pulau Pedofil' Jeffrey Epstein, Sarang Kejahatan Seks Wanita di Bawah Umur

Jika pengguna masuk ke kolom chat, maka akan tersedia notifikasi pengguna lain telah pergi dari percakapan. Pada bagian bawah tersedia boks penawaran untuk mengakses ke bagian Bantuan.

Namun, jika ada pengguna berlaku tidak pantas dan menggar aturan Bumble, orang yang tidak unmatched memiliki kesempatan untuk melaporkannya. Meskipun mereka menghilang dan tidak dapat masuk dalam kolom percakapan.

Pihak Bumble mengatakan jika history percakapan akan masih ada. Jadi platform itu dapat meninjaunya nanti. Bumble juga mengklaim jika hanya platform itu yang menyediakan opsi fitur itu di antara aplikasi kencan online lainnya. Perubahan ini mengikuti pemberitaan bahaya penggunaan aplikasi kencan termasuk Tinder.

Menurut laporan Australian Broadcasting Corporation, 48 dari 231 responden survei menyatakan telah menggunakan Tinder dan melaporkan adanya tindakan pelanggaran seksual kepada pihak platform. Namun hanya 11 dari laporan yang ditanggapi dan hanya dibalas oleh pesan generik tanpa ada informasi soal tindakan yang diambil.

Buntut hal tersebut, Tinder mengumumkan pembaruan mekanisme laporan baik dalam aplikasi atau email. Perusahaan mengarahkan pengguna untuk ke konselor krisis dan pendukung penyintas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya