Ada Grab di LinkAja

Aplikasi Grab.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Layanan transportasi online asal Singapura, Grab, berinvestasi di platform fintech Indonesia, LinkAja, sebagai bagian dari putaran pendanaan Seri B. LinkAja mendapatkan total komitmen hingga US$100 juta atau hampir Rp1,4 triliun dari investor antara lain BRI Ventura Investama dan Mandiri Capital Indonesia.

Chery Perluas Jaringan Diler di Kota Satelit Jakarta

Grab memimpin putaran pendanaan Seri B namun sebagai investor minoritas. Hal ini juga menandai pembiayaan pertama LinkAja dari sebuah perusahaan teknologi swasta besar.

Rumor ketertarikan Grab terhadap LinkAja sudah beredar sejak Juli 2020. Gojek juga dikabarkan sudah melakukan pembicaraan dengan perusahaan fintech tersebut. Namun, langkah Grab lebih cepat sehingga saat ini posisinya sejajar dengan Gopay milik Gojek. Apalagi, Grab juga punya layanan pembayaran digital lainnya, Ovo.

Bluebird Hadirkan Layanan Baru, Pakai Toyota Voxy

Diluncurkan pada Juni tahun lalu, LinkAja dibentuk dari konsorsium badan usaha milik negara (BUMN). Tujuannya untuk menjadi fintech champion nasional dengan fokus utama pada kelas menengah, serta segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Kemitraan strategis dengan Grab ini membuka berbagai potensi sinergi dan peluang kolaboratif bagi kedua belah pihak.

“Kami memilih berinvestasi di LinkAja karena kami percaya bahwa bersama-sama kita dapat membantu mempercepat tujuan bersama untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia," kata Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, seperti dikutip dari situs Kr-Asia, Minggu, 15 November 2020.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Ia melanjutkan, kolaborasi strategis antara LinkAja dengan Grab, yang mencakup mitra strategis lain seperti Ovo dan Tokopedia, akan memungkinkan pesaing Gojek itu menghadirkan layanan nontunai kepada seluruh masyarakat Indonesia.

LinkAja mengklaim memiliki lebih dari 58 juta pengguna terdaftar, dengan lebih dari 80 persen berasal dari kota-kota tier-2 dan tier-3 di Indonesia. Platform tersebut mengatakan mampu melipatgandakan nilai transaksi bruto (GTV) dan jumlah transaksi pada kuartal III 2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Awal tahun ini, LinkAja meluncurkan dompet seluler berbasis syariah yang telah mendapatkan izin resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Bank Indonesia (BI). Hanya dalam enam bulan sejak peluncurannya, lebih dari satu juta pengguna sudah terdaftar di platform Syariah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya