Data Rahasia Eropa dan Amerika Bocor dari Aplikasi Belajar Online

Ilustrasi aplikasi.
Sumber :
  • The APP Company

VIVA – Aplikasi belajar online yang selama ini dipakai tentara Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di pangkalan nuklir di Eropa ditemukan berisi informasi dan data rahasia mengenai persenjataan nuklir.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Pasukan di pangkalan AS tempat penyimpanan persenjataan senjata nuklir di Eropa selama ini menggunakan aplikasi flashcard online untuk mengingat protokol keamanan yang panjang dan kompleks.

Baca: Tengok Fitur Baru yang Tersedia di iOS 14.5

Huawei Optimis Bisa Saingi Android dan iOS, Dorong HarmonyOS ke Pasar Global

Namun ternyata, aplikasi ini juga dapat diakses publik, demikian ungkap situs jurnalisme investigasi asal Inggris Bellingcat, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Minggu, 30 Mei 2021.

Laporan tersebut mengatakan bahwa personil militer menggunakan ke situs-situs seperti Quizlet, Chegg Prep, dan Cram untuk menghafal kode, jargon, dan bahkan status kubah nuklir.

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

Pemerintah Eropa umumnya menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal lokasi spesifik senjata nuklir AS yang disimpan di dalam wilayah mereka: Namun, dokumen, foto, dan komentar yang bocor dari para pensiunan pejabat sering mengonfirmasi keberadaan senjata tersebut.

Akan tetapi kebocoran kali ini tidak datang dari pensiunan petinggi pemerintahan. Kebocoran data rahasia dari aplikasi ini bahkan lebih jauh hingga bisa mengidentifikasi jumlah dan lokasi pasti senjata yang ada di dalam pangkalan, termasuk apakah brankas tempat senjata itu disimpan dalam status "panas" yang berarti senjata aktif, atau "dingin".

Penulis bagian investigasi di Bellingcat, Foeke Postma, menjelaskan bahwa para peneliti dapat menemukan kartu flash milik tentara Amerika yang aktif dengan mencari istilah tertentu yang diketahui terkait dengan pangkalan nuklir.

"Hasilnya adalah ditemukannya beberapa set kartu flash yang mengungkapkan informasi tentang beberapa pangkalan nuklir di seluruh Eropa, termasuk di Jerman, Belanda, dan Turki," ungkapnya.

Satu set yang terdiri dari 70 kartu dengan judul "Study!" mengungkapkan jumlah senjata nuklir aktif dan tidak aktif di Pangkalan Udara Volkel di Belanda, yang dianggap rahasia oleh pemerintah Belanda.

Set kartu lainnya mengungkapkan bagaimana tentara seharusnya bereaksi terhadap berbagai tingkat alarm dari tempat yang memiliki kamera keamanan. Selain itu, ada juga sejumlah kata sandi tertentu yang diberikan tentara melalui telepon untuk menunjukkan bahwa mereka, misalnya, disandera oleh penyerang.

Bellingcat menemukan kartu flash ini sejak 2013 dan yang terbaru pada April 2021. Situs tersebut telah menghubungi NATO dan pihak militer AS untuk memberikan komentar sebelum menerbitkan cerita mereka, setelahnya kartu-kartu yang mereka temukan telah dihapus.

Sementara Direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, Jeffrey Lewis, berbicara kepada Bellingcat tentang kebocoran tersebut, menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok" dalam praktik keamanan.

"Kerahasiaan senjata nuklir di Eropa bukan tentang melindungi senjata, melainkan melindungi para pemimpin politik dan militer dari keharusan menjawab pertanyaan sulit tentang apakah pengaturan pembagian nuklir NATO masih masuk akal saat ini. Ini menjadi sebuah peringatan lagi bahwa senjata-senjata ini tidak aman," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya