- bgr.com
VIVA Tekno – Samsung baru-baru ini tengah menyiapkan generasi kedua dari SSD komputasinya dan mengklaim, mencoba membuat SmartSSD yang lebih canggih dan pintar dibanding generasi sebelumnya.
Samsung mengatakan SmartSSD yang baru ini akan memproses data lebih cepat dan mengurangi latensi antara SSD dan CPU.
Mereka mengklaim hal Ini akan membantu mengurangi kekhawatiran tentang CPU yang menghambat kecepatan kinerja SmartSSD.
Samsung mengatakan bahwa SmartSSD barunya dapat memproses data 50 persen lebih cepat dari generasi sebelumnya, menggunakan daya 70 persen lebih sedikit, dan mengurangi penggunaan CPU hingga 97 persen dibandingkan dengan perangkat SSD standard, mengutip dari situs BGR, Senin, 25 Juli 2022.
Ini juga bukanlah langkah pertama Samsung ke dalam penyimpanan komputasi. Seperti yang telah disebutkan di atas, ini adalah SmartSSD generasi kedua keluaran Samsung.
Salah satu cara SmartSSD baru Samsung ditingkatkan dari yang tradisional adalah dengan menghilangkan kebutuhan untuk memproses akses informasi pada CPU.
Ini dilakukan berkat sistem yang terpasang di dalam SSD itu sendiri. Yakni, AMD Xilinx Versal FPGA memberi daya pada SSD.
Pada dasarnya, AMD Xilinx Versal FPGA memungkinkan SmartSSD Samsung untuk melewati pengiriman data ke komponen lain untuk diproses.
Untuk saat ini, SmartSSD Samsung lebih diarahkan ke pasar inferensi AI/ML. Artinya, pengguna yang mengandalkan analitik dan transcoding akan dapat mengandalkan kecepatan SmartSSD yang lebih cepat untuk dapat memproses data mereka lebih cepat.
Sistem baru sedang didorong untuk penggunaan komersial. Meski hingga saat ini Samsung masih menunjukkan tren yang baik, di mana pengguna mungkin tidak melihat banyak masalah.
Tetapi, pada saat pemrosesan data menjadi lebih penting bagi perusahaan yang berbeda, penting juga baginya untuk merampingkan proses sebanyak mungkin ke depannya.
BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan jumlah pengguna super apps BRImo bisa mencapai hingga 36 juta user hingga akhir tahun 2024.
