Hati-hati, Ponsel Oppo, Realme hingga Xiaomi Ketempelan Spyware

Ponsel China.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Tekno – Penelitian baru dari University of Edinburgh dan Trinity College Dublin menyoroti masalah yang memprihatinkan dengan beberapa smartphone Android China terkemuka. 

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

Di China, yang merupakan pasar smartphone terbesar secara global, lebih dari 70 persen perangkat menggunakan Android. Studi tersebut menemukan bahwa merek-merek tertentu, seperti OnePlus, Xiaomi, Oppo, dan Realme mengumpulkan dan mengirimkan sejumlah besar data pribadi tanpa persetujuan pengguna.

Ponsel tersebut sebelumnya sudah dipasang dengan sejumlah besar aplikasi sistem dan vendor yang memiliki hak istimewa, yang diaktifkan secara default. Aplikasi ini secara aktif mengumpulkan dan mengirimkan informasi sensitif terkait perangkat, lokasi, profil pengguna, bahkan hubungan sosial. 

Mengecas Mobil Listrik Nantinya Cuma Butuh Waktu 10 Menit

Bahkan untuk pengguna yang sadar privasi, yang memilih keluar dari analitik dan tidak menggunakan penyimpanan cloud atau layanan pihak ketiga, ponsel tetap mengirimkan informasi unik tentang perangkat dan pengguna, seperti pengidentifikasi perangkat, koordinat GPS, pola penggunaan aplikasi, panggilan dan riwayat SMS serta nomor kontak.

Oppo vs Xiaomi.

Photo :
  • YouTube
SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Sayangnya, pengguna tidak diberi tahu tentang transmisi data ini dan tidak ada cara untuk memilih keluar. Data yang dikumpulkan dapat dengan mudah dihubungkan kembali ke individu dan digunakan untuk tujuan pelacakan, menurut laman Gizmochina, Selasa, 14 Februari 2023.

Riset dilakukan pada perangkat yang dijual di China dan menjalankan distribusi Android lokal sehingga konsumen internasional mungkin tidak terpengaruh. Namun bagi mereka yang membeli perangkat di China, seperti pelancong bisnis atau pelajar, penting untuk diperhatikan bahwa studi tersebut menemukan praktik pengumpulan data tetap tidak berubah, bahkan setelah meninggalkan negara tersebut.

Perlu dicatat bahwa versi China memiliki lebih banyak aplikasi pihak ketiga yang sudah diinstal sebelumnya dan diberikan izin delapan hingga sepuluh kali lebih banyak dibandingkan dengan versi internasional yang ditujukan untuk konsumen di Eropa dan wilayah lain. 

Banyak dari aplikasi ini mungkin berkaitan dengan peraturan dan kebijakan internasional yang menjaga dari aktivitas berbahaya ini, tetapi ponsel yang dibeli di China jelas bebas dari undang-undang tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya