Aturan Baru Pemerintah jadi Kabar Buruk untuk Samsung, iPhone, Xiaomi dan Vivo

Samsung Galaxy S23 Ultra.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Pemerintah India akan segera memaksa pembuat ponsel pintar atau smartphone untuk mengizinkan pengguna menghapus aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya, menurut laporan resmi.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Mengutip dua orang dan dokumen pemerintah, laporan tersebut mengatakan bahwa India akan segera mengusulkan aturan keamanan baru yang mewajibkan penyaringan pembaruan sistem operasi utama.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Kementerian Teknologi dan Informasi India sedang mempertimbangkan aturan baru ini di tengah kekhawatiran tentang mata-mata dan penyalahgunaan data pengguna, kata seorang pejabat senior pemerintah.

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

"Aplikasi pra-instal dapat menjadi titik keamanan yang lemah dan kami ingin memastikan tidak ada negara asing, termasuk China, yang mengeksploitasinya. Ini masalah keamanan nasional," kata pejabat anonim itu, seperti dilansir dari Livemint, Rabu, 15 Maret 2023.

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

Xiaomi Redmi 12C.

Photo :
  • Xiaomi

Aturan baru dapat memperlambat jadwal peluncuran di pasar ponsel pintar nomor dua di dunia itu dan menyebabkan kerugian bisnis dari aplikasi pra-instal untuk pemain, termasuk Samsung, Xiaomi, Vivo, dan iPhone.

Detail lain dari aturan baru tersebut belum diketahui. Saat ini, sebagian besar smartphone hadir dengan aplikasi bawaan yang tidak dapat dihapus.

Misalnya, toko aplikasi Xiaomi GetApps, aplikasi pembayaran Samsung,Samsung Pay mini, dan browser Safari Apple di iPhone.

Di bawah aturan baru, pembuat smartphone harus menyediakan opsi pencopotan pemasangan aplikasi dan model baru akan diperiksa kepatuhannya oleh laboratorium yang diberi wewenang oleh Biro Standar India.

Pemerintah juga mempertimbangkan untuk mengamanatkan penyaringan setiap pembaruan sistem operasi utama sebelum diluncurkan ke konsumen.

"Mayoritas ponsel pintar yang digunakan di India memiliki Aplikasi/Bloatware prainstal yang menimbulkan masalah privasi/keamanan informasi yang serius," kata catatan rahasia pemerintah pada pertemuan Kementerian Teknologi dan Informasi India.

iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

India telah melarang lebih dari 300 aplikasi China, termasuk TikTok, meningkatkan pengawasan terhadap bisnis China sejak bentrokan perbatasan tahun 2020 antara kedua negara bertetangga itu. Ini juga mengintensifkan pengawasan investasi oleh perusahaan China.

Sesuai laporan tersebut, pemerintah m telah memutuskan untuk memberikan waktu satu tahun kepada merek HP untuk mematuhi aturan tersebut setelah peraturan tersebut mulai berlaku. Tapi tanggalnya belum final.

India tidak akan menjadi satu-satunya negara yang meminta pembuat ponsel pintar untuk mengizinkan penghapusan aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya. 

Sementara peraturan Uni Eropa (UE) mengharuskan penghapusan aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya. Merekq tidak memiliki mekanisme penyaringan untuk memeriksa kepatuhan seperti yang sedang dipertimbangkan di India.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya