- GSM Arena
VIVAnews - Pangsa pasar smartphone dengan sistem operasi Android semakin meningkat. Menurut laporan yang dirilis oleh lembaga riset iResearch, pangsa pasar smartphone Android akan mencapai 50 persen di tahun 2015 mendatang.
Tren peningkatan pangsa pasar terlihat dari banyaknya produsen yang terus menghadirkan smartphone dengan sistem operasi yang dibesut oleh Google itu ke pasaran. Termasuk di tanah air.
Sebagai contoh, HTC Corporation, sebagai salah satu produsen yang juga menekuni bisnis smartphone Android kini kembali mengupdate jajaran smartphone layar sentuhnya dengan menghadirkan HTC Sensation di Indonesia.
Dengan prosesor dual core 1,2 GHz dari Qualcomm, HTC Sensation menggunakan layar 4,3 inci dengan resolusi hingga 540x960 piksel. Dengan kamera 8MP, ponsel ini mampu menampilkan dan merekam video dalam resolusi full HD atau 1080p.
“HTC berupaya untuk terus merevolusi ponsel multimedia dan pusat hiburan berukuran saku,” kata Agus Sugiharto, Country Manager HTC Indonesia saat meluncurkan HTC Sensation di Jakarta. “Dengan HTC terbaru, kami akan memberikan pengalaman penggunaan yang lebih baik bagi pelanggan,” klaim Agus.
Agus menyebutkan, HTC menggandeng Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi dan data. Sebagai informasi, untuk terhubung ke Internet, selain Wi-Fi 802.11 b/g/n, HTC Sensation mendukung HSDPA 14,4Mbps dan HSUPA 5,76Mbps.
“Agar lebih nyaman dalam menggunakan HTC Sensation, pengguna smartphone ini bisa mendapatkan layanan data tanpa batas secara gratis selama 6 bulan,” kata Gideon Edie Purnomo, Vice President Channel Management Telkomsel.
Gideon yakin, kerjasamanya dengan produsen seperti HTC ini juga akan membuat pangsa pasar Android di Indonesia semakin meningkat. Sebagai informasi, pengguna Telkomsel yang memanfaatkan smartphone berbasis Android kini telah mencapai 180 ribu pengguna. “Angka ini terus tumbuh secara signifikan,” ucapnya.
Di Indonesia, smartphone dengan sistem operasi Google Android 2.3 (Gingerbread) ini dipasarkan lewat Grapari Telkomsel di harga Rp5,499 juta mulai akhir Juni 2011.
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Koordinator TPDI (Tim Pembela Demokrasi Indonesia), Petrus Salestinus mengingatkan kepada Kejaksaan Agung agar tidak itu tidak menjadi bahan santapan para pejabat. Sebab,
