- Reuters/Kim Kyung-Hoon
VIVAnews - Akhir pekan lalu, iPhone 4S mulai dipasarkan di pasar gelap, khususnya di kawasan Hong Kong. Produk tersebut menarik ratusan konsumen yang bersedia membayar hingga 6 kali lipat dari harga resminya demi mendapatkan model terakhir telepon Apple tersebut.
Jumat lalu, iPhone 4S sudah dipasarkan resmi di 7 negara. Namun produk itu belum secara resmi dijual di Hong Kong. Pedagang mengimpornya dari Australia dan Jepang untuk dijual ke pembeli setempat.
Jika di Amerika Serikat produk yang dijual dengan kontrak operator selama 2 tahun itu dijual antara US$199 (Rp1,76 juta) dan US$399 (Rp3,5 juta), tergantung kapasitas memorinya, di pasar gelap Hong Kong harganya menjadi US$1.300 (Rp11,5 juta) dan US$1.500 (Rp13,2 juta).
“Saya telah menjual sekitar 100 iPhone 4S sejak kemarin,” kata Ma Hui, pedangang dari Chu Lok Telecom di pusat perbelanjaan Mongkok, Hong Kong, seperti dikutip dari AsiaOne, 17 Oktober 2011. “Sejumlah pembeli membeli 10 unit untuk dijual ke pembeli lain,” ucapnya.
Meski laku keras, Ma menyebutkan, permintaan Apple iPhone 4S jauh lebih rendah dibandingkan dengan kehebohan yang menyertai peluncuran iPhone 4.
Di 22 negara lain, produk terbaru Apple itu akan dipasarkan pada 28 Oktober mendatang. Namun Hong Kong, yang punya banyak penggemar produk Apple baru bisa mendapatkannya secara resmi di akhir tahun 2011.
Apple Daily News, salah satu harian berbahasa China menyebutkan, salah seorang pelanggan asal China daratan telah menghabiskan US$110.604 (Rp978 juta) untuk membeli 82 unit ponsel itu sekaligus. (sj)
Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
PT Suzuki Indomobil Sales mengumumkan ada kenaikan penjualan 14 persen, di kuartal pertama 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor.
