2015, ZTE Kapalkan 56 Juta Unit Smartphone

ZTE-Mastel
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Perusahaan teknologi asal China, ZTE, mengklaim telah mengapalkan sekitar 56 juta unit smartphone ke seluruh dunia pada 2015 lalu. Angka ini, setara dengan kenaikan sebanyak 16 persen year on year.

Huawei dan ZTE Diboikot, Amerika Harus Menanggung Rugi

Dipaparkan ZTE, dalam keterangan resminya kepada Viva.co.id, Senin 11 April 2016, dari total jumlah tersebut, pengapalan smartphone ke luar China bertambah 70 persen. Mereka juga mengklaim menjadi pemimpin pasar smartphone di beberapa negara.

"Pada 2015, ZTE berhasil menjual sekitar 15 juta unit smartphone di Amerika, tumbuh sebesar 30 persen dan menjadikan kami empat besar. Di Australia, kami sudah menjadi nomor satu untuk pasar prabayar. Di Rusia, menjadi tiga besar dengan pangsa pasar 10 persen. Sedangkan di Turki, Meksiko, dan Afrika Selatan, berada di antara top 4 atau 5," keterangan pihak ZTE.

LG dan ZTE Batal Gabung di WMC 2020 Gara-gara Virus Corona

Dipaparkan mereka, bisnis ZTE tidak hanya terkait dengan smartphone, atau perangkat mobile, tetapi juga jaringan dan bisnis korporat, serta pemerintahan. Revenue operasional total diraih sekitar US$15,5 miliar di tahun finansial yang berakhir sampai 31 Desember 2015 lalu.

"Angka ini naik 23 persen dibanding 2014, didukung oleh penjualan produk 4G, program smart city dan teknologi ICT yang terus berkembang. Revenue internasional kami tumbuh sampai 25,2 persen dibanding 2014. Berkontribusi sebesar 47 persen dari total revenue. Ini menunjukkan strategi yang bagus bagi perusahaan yang melebarkan sayap ke pasar di luar China," tulis pihak ZTE.

Rencana ZTE Investasi ke 5G, Nilai Investasinya Rp23 Triliun

Selain smartphone, operator jaringan juga menggunakan jasa ZTE. Apalagi di 2015, operator mulai menyadari dan berinvestasi besar di Cloud Computing, Internet of Things, Big Data, Smart City, dan routers kelas atas. Jaringan ZTE diklaim telah digunakan oleh hampir semua operator di seluruh dunia.

Selanjutnya, tren di tahun itu juga berkembang, seiring dengan investasi industri telekomunikasi di beberapa bidang baru seperti Smart City, sektor kesehatan, pendidikan, mobile e-commerce, modernisasi pertanian dan lainnya.

"Multiple connections dan Ultra-broadband akan menjadi merek dagang baru di era mobile informasi teknologi dan komunikasi (M-ICT). Semua dipicu oleh adanya interkoneksi mobile dari seluruh hal yang ada di dunia, seiring dengan teknologi 4G yang mulai merasuk ke seluruh bisnis operator," papar ZTE. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya