Ada Monopoli di Industri Pembayaran Digital, Gopay Cuma Bilang Begini

Uang digital Gopay.
Sumber :
  • Twitter.com/@gopayindonesia

VIVA – Salah satu anak usaha Gojek, Gopay, menolak mengomentari soal adanya monopoli di industri pembayaran digital.

Head of Corporate Communication Gopay, Winny Triswandhani, hanya bilang layanannya membuka pintu seluas-luasnya untuk bisa bekerja sama dengan siapa pun.

Dengan kerja sama, maka bisa membuka ekosistem pembayaran digital yang dimiliki perusahaan lain.

"Kami sudah kerja sama dengan LinkAja. Ini bentuk kolaborasi yang sangat bagus," kata Winny di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.

Melalui kerja sama ini pengguna Gojek nanti bisa membayar layanan dengan menggunakan LinkAja.

Salah satu tujuannya kerja sama ini yakni bersama-sama mengembangkan ekosistem pembayaran digital di Indonesia.

Ia melanjutkan, masuknya LinkAja, praktis pembayaran Gojek bertambah satu lagi selain Gopay di dalamnya. Winny menegaskan, tidak akan terjadi persaingan Gopay dan LinkAja pada platform Gojek.

Menurutnya, dengan masuknya LinkAja, malahan bisa bersama-sama mengembangkan potensi calon pengguna baru.

Aplikasi Gojek Error saat Jam Pulang Kerja, Server Lagi Sibuk

Masyarakat Indonesia yang belum menggunakan dompet elektronik (e-wallet) masih besar, diperkirakan lebih dari 90 persen.

Selain itu, Winny ingin supaya Gopay memiliki dampak besar terhadap masyarakat Indonesia, bukan sekadar menjadi pemimpin di pasar ekonomi digital.

Investasi Rp 23,4 Triliun, TikTok Shop Resmi Beroperasi di Bawah Tokopedia

Salah satunya dengan Nahdlatul Ulama (NU). Winny bilang kerja sama yang sudah dilakukan sejak 2018 ini diperkuat lagi dengan pembayaran sedekah menggunakan Gopay.

Metode scan QR Code dimanfaatkan untuk berzakat, infaq, dan sedekah yang termasuk ke dalam program Gopay for Good.

Terpopuler: Ojol Ini Dicari Gojek Indonesia, Ribuan Pendukung AMIN Pindah ke Prabowo
CEO GOTO Patrick Walujo.

Transaksi Grup GoTo Q1-2024 Meningkat, Kerugian Mulai Dipangkas

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal I 2024. Nilai transaksi bruto grup tumbuh 20 persen menjadi Rp 116,5 triliun

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024