- U-Report
VIVA – Keterlambatan penerbangan sering menimbulkan kerugian bagi pengguna pesawat terbang. Untuk itu, Traveloka resmi meluncurkan produk asuransi perlindungan tepat waktu, On-Time Protection atau OTP. Traveloka menjadi platform booking pertama yang menawarkan asuransi OTP.
Dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 29 Juli 2019, Kementerian Perhubungan merilis data maskapai penerbangan nasional yang beroperasi tepat waktu (On Time Performance/OTP), delay, dan pembatalan, selama periode semester I 2018. Tercatat, sebanyak 415.961 penerbangan beroperasi pada periode tersebut dan sebanyak 87.509 atau 21 persen penerbangan mengalami keterlambatan.
Keterlambatan penerbangan merupakan hal yang tak dapat dihindari oleh pengguna transportasi udara. Selain menyebabkan kerugian waktu dan tenaga, keterlambatan penerbangan juga dapat menyebabkan perjalanan liburan maupun urusan bisnis menjadi terganggu.
Yady Guitana, Head of Global Partnership Traveloka, mengungkapkan, “Kami berharap dengan adanya produk asuransi On-Time Protection, dapat menjawab kekhawatiran para pengguna pesawat terbang, sehingga setiap pengguna bisa bepergian tanpa dibatasi rasa khawatir rencana bepergian dan gaya hidup mereka terganggu akibat keterlambatan penerbangan,” katanya dikutip dari keterangan pers.
Traveloka memberikan perlindungan OTP dengan premi pengantar Rp9.900, harga spesial ini berlaku selama bulan Juli 2019. Pengguna akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp600.000 apabila penerbangan mengalami keterlambatan lebih dari 90 menit.
Pengguna yang memenuhi syarat akan secara otomatis dikirimkan notifikasi SMS atau email untuk mengajukan klaim secara digital.
Untuk menikmati produk On-Time Protection, pengguna dapat dengan mudah mengikuti tahap-tahap di bawah ini:
- Buka aplikasi Traveloka.
- Pada halaman utama, pilih produk Tiket Pesawat.
- Setelah mengisi informasi detail data pemesanan serta data traveler, kemudian pilih Tambahan yang Tersedia.
- Klik On-Time Protection.
- Setelah pemesanan selesai, polis asuransi akan dikirim kepada pengguna melalui email.
Punya Helikopter Sangar Buatan Rusia, Mengapa Presiden Iran 'Dibiarkan' Naik Heli Tua AS?
Insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi menimbulkan tanda tanya, mengapa penerbangan Kepresidenan menggunakan helikopter tua dan usang?
