Cara Merek Lokal Rebut Hati Konsumen Pencinta Sepatu Premium

Ilustrasi e-commerce.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Laporan We Are Social yang berjudul 'Digital 2021', mencatat di tengah pandemi COVID-19 terdapat hampir setengah miliar pengguna baru di media sosial, lantaran banyak orang tidak dapat beraktivitas ke luar rumah.

Target Rampung 2025, Pupuk Kaltim Mulai Revamping Pupuk Tertuanya

Laporan itu juga mengungkap teknologi yang terhubung menjadi bagian yang lebih penting dari kehidupan orang selama satu tahun terakhir, seperti e-commerce, media sosial, video streaming, dan video game.

Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara yang konsumennya sering menggunakan internet untuk belanja online melalui situs e-commerce di sepanjang tahun lalu. Pandemi COVID-19 nampaknya tak menyurutkan konsumen Indonesia untuk berbelanja.

Target Nilai Proyek Dinaikkan 2024, Mitrarumah Perkuat Pemasaran Produk di Jabodetabek

"Pengguna internet di Indonesia merupakan paling sering belanja lewat e-commerce, dengan lebih dari 87 persen responden membeli sesuatu secara online," tulis laporan We Are Social, Minggu, 14 Maret 2021.

Hal ini yang membuat brand atau merek lokal Axwear meresmikan toko online perdananya di e-commerce. Terinspirasi dari 'hypebeast style', Axwear memperkenalkan koleksi sepatu dan waist bag (tas pinggang) terbaru di Shopee.

MJEE Pasok LIft dan Eskalator Buat Kantor Pemerintahan hingga Rusun ASN di IKN

Brand Owner Axwear, Irvin Kristanto, mengatakan jika selama ini produk hypebeast sebenarnya hanya bisa dirasakan oleh segmen premium. Tapi kini semua orang bisa ikut menikmati produk tersebut lewat Axwear.

"Karena, brand kami memberikan kualitas hypebeast dengan harga yang terjangkau," jelasnya. Maka dari itu, Axwear ingin tetap fokus untuk menggarap pasar lokal. Saat ini Axwear menawarkan beragam sepatu sneaker yang casual dan nyaman digunakan. Selain sepatu, Axwear juga memiliki produk tas pinggang multifungsi.

Ia mengungkapkan jika Axwear memegang prinsip kualitas terbaik dalam semua tahapan produksi produknya. Pengujian kualitas bahkan dilakukan sejak sebuah produk masih berada dalam fase ide atau rancangan awal dan itu terus dijaga sampai sebuah produk diterima konsumen.

"Kami memberikan nama produk-produk sepatu serupa dengan nama-nama kota di dunia, seperti Los Angeles, Milan, Lisbon, Seoul, London, hingga Moscow. Selain unik, penamaan ini diambil agar mudah diingat oleh konsumen," kata Irvin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya