Makin Mudah Jadi Digitalpreneur

Ilustrasi aplikasi.
Sumber :
  • The APP Company

VIVA – Aplikasi grosir business to business (B2B), Grosiraja, mengharapkan mitra pembeli akan meningkat seiring penambahan banyak fitur di platformnya. Menurut Kepala Eksekutif Grosiraja, Albern, saat ini salah satu kendala bagi penjual online adalah sulitnya mendapat produk dengan harga grosir tapi bisa dibeli dalam jumlah eceran.

Bayar Ratusan Juta Asuransi Kebakaran Toko di Sulbar, BRINS Pastikan Percepat Klaim Nasabah

Hal itulah yang coba dilayani oleh Grosiraja. Dengan bekerja sama lebih dari seribu pabrik/produsen di seluruh dunia membuat jenis produk di Grosiraja mencapai lebih dari seribu jenis produk. Mulai produk kecantikan, peralatan rumah tangga dan dapur, elektronik, ibu dan anak, serta olahraga.

Ia mengaku bekerja sama langsung dengan produsen membuat produk dari Grosiraja sangat terjaga kualitasnya. "Kami juga memberikan gambar, video, dan deskripsi produk dengan jelas serta menarik sehingga memudahkan mitra penjual," ungkap Abern, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Pemula Wajib Tahu, 7 Tips Jitu Memulai Bisnis Online Tanpa Modal Besar

Beberapa fasilitas yang diberikan oleh Grosiraja antara lain adalah gudang sendiri sehingga menunjang untuk bisnis dropshipper dengan fasilitas resi otomatis, proses pesanan hingga pengiriman tidak lebih dari 24 jam, dan mengirmkan ke seluruh wilayah Indonesia dengan estimasi pengiriman 2-4 hari.

Selain kecepatan pengiriman, Grosiraja juga memiliki gudang sendiri di daerah Cikande, Banten. Hal ini untuk memastikan bahwa jumlah atau jenis produk dari Grosiraja memang beragam dan jumlahnya relatif besar untuk memenuhi pasar Indonesia.

Siasati Sepinya Toko Offline, Konsep MMC Beri Inovasi Kembangkan Usaha

Jaminan tersebut membuat para mitra pembeli Grosiraja tidak perlu khawatir mengenai keterlambatan pengiriman produk. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung mitra pembeli untuk terus berkembang dan menjadi solusi untuk semua orang yang ingin memiliki bisnis online (digitalpreneur)," kata dia.

Albern mengklaim angka rejected order Grosiraja selama tahun ini tidak lebih dari 5 persen atau turun dari tahun lalu yang angkanya mencapai 7 persen. "Ada satu lagi proses quality control check akan ditambah lagi bulan ini sebelum barang dikirim ke bagian logistik. Jika ada reject, kami akan ganti 100 persen. Kami targetkan rejected order di bawah angka 2 persen," paparnya.

Ia menargetkan jumlah mitra pembeli Grosiraja akan meningkat seiring penambahan banyak fitur di aplikasinya. Dengan semangat untuk menciptakan peluang bisnis online atau menjadi digitalpreneur untuk semua orang, maka kehadiran Grosiraja diharapkan bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.

"Dengan lebih dari 800 rak 4 susun kami harapkan dapat menampung jumlah produk dan jenis produk dalam jumlah besar, karena pasar Indonesia sangat menyukai variasi produk yang beragam. Kami menargetkan mitra pembeli aktif Grosiraja mencapai 20 ribu sampai akhir tahun ini," jelas Albern.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya