Sumber :
- Vivanews/Agus
VIVAnews
- GrabTaxi hampir memiliki fungsi yang sama dengan aplikasi UberTaxi. Namun, tidak seperti Uber yang sempat mendapat respons negatif dari pemda, GrabTaxi mengklaim telah mendapatkan restu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok sempat menegur keberadaan Uber Taxi di ibu kota, lantaran diduga
start up
asal Amerika Serikat tersebut melanggar retribusi daerah hingga perlindungan konsumen.
asal Malaysia itu.
"Malah, Pak Ahok menyampaikan kalau bisa secepatnya keberadaan aplikasi ini dapat mengurangi kemacetan (di ibu kota)," kata Herman.
Diketahui, aplikasi pemesan taksi ini sudah mengembangkan sayapnya di enam negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, dan terakhir di Indonesia.
Perusahaan yang berdiri sejak Juni 2011 ini mempunyai nilai investasi pendanaan di seri A yang belum diketahui. Namun pada seri B, GrabTaxi mengungkapkan pendanaan lebih dari US$15 juta di sekitar April dan Mei 2014.
"Sedangkan, pengumuman seri C di Oktober 2014,
funding
total pembiayaan Venture Capital dan pinjaman sekitar US$90 juta dalam jangka waktu satu tahun," jelas Herman. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
asal Malaysia itu.