Sumber :
VIVA.co.id
- Saat ini industri mobile game di Indonesia tengah berbunga-bunga seiring penetrasi smartphone yang kian tumbuh. Tak sedikit para pengembang berlomba-lomba untuk menghadirkan aplikasi yang dapat meminang pengguna smartphone.
Namun, ditengah melonjaknya industri tersebut, games yang bertemakan lokal atau mengusung tradisional, kurang diminati oleh masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Games Indonesia (AGI), Andi Suryanto.
"Saya juga terkejut, kenapa games bertema balap menjadi salah satu yang terpopuler di Indonesia. Padahal, pendapatan game tersebut masih rendah," ujar Andi yang juga menjabat CEO Lyto.
Meski demikian, Andi melanjutkan bahwa games bertema lokal bukan berarti tak mampu bersaing. Menurutnya, industri mobile games ini ibaratnya seperti film dan musik.
"Kalau film kan bisa superhero terus. Ada juga film yang temanya lain tetapi tetap sukses di pasar. Ini bukan hanya soal market, melainkan kreativitasnya saja," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia diprediksi akan menjadi lumbung emas bagi industri mobile game. Pada tahun ini saja industri untuk kategori permainan ditaksir mencapai US$200 juta.
"Dalam setahun,
market size-
nya mencapai US$200. Itu hanya di sektor games saja, belum yang lainnya," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya juga terkejut, kenapa games bertema balap menjadi salah satu yang terpopuler di Indonesia. Padahal, pendapatan game tersebut masih rendah," ujar Andi yang juga menjabat CEO Lyto.