Ngeri, Bima Sakti 'Menelan' Galaksi Lainnya Selama 12 Miliar Tahun

Galaksi Bima Sakti.
Sumber :
  • wikimedia.org

VIVA – Galaksi Bima Sakti ternyata telah menelan beberapa galaksi lain selama 12 miliar tahun. Berdasarkan penelitian dari Universitas Heidelberg, Jerman, Bima Sakti telah bertabrakan dengan 12 galaksi besar dan tiga galaksi lainnya yang lebih kecil.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Para ilmuwan telah mengamati 96 gugus bintang besar dengan Bima Sakti sebagai pusat orbit. Mereka mengukur usia dan elemen metal pada bintang di setiap gugus bintang tersebut, seperti dikutip situs Tech Times, Selasa, 26 Juni 2018.

Mereka menemukan bahwa galaksi tersebut terbentuk dengan elemen logam yang kaya sejak 12 miliar tahun silam, yang artinya, Bima Sakti telah menyatu dengan beberapa galaksi besar.

Gelar TC di JIS, Timnas Indonesia U-16 Panggil 34 Pemain

Tak hanya itu, para ilmuwan menemukan gugus bintang yang kurang memiliki logam, yang juga cikal bakal terbentuknya galaksi kecil. Bima Sakti ditemukan beberapa kali bertabrakan dengan galaksi kecil sebelumnya. Namun, tetap utuh setelah kejadian itu berlangsung.

Selain galaksi, mereka juga melihat Bintang Sagitarius yang akan terus bergerak menembus galaksi pada 100 juta tahun ke depan. Semua penelitian ini diambil dari data Dark Energy Survey.

5 Alasan Kemungkinan Alien Itu Benar-Benar Nyata Menurut Ahli

Sisa dari galaksi yang ditelan Bima Sakti bisa diamati melalui ruang yang disebut aliran bintang. Mereka menggunakan Kamera Dark Energy dengan 570 megapiksel untuk mendeteksi 11 aliran bintang baru.

Para peneliti menyimpulkan bahwa keseluruhan aliran bintang itu pernah menjadi bagian dari Bima Sakti. Akan tetapi, beberapa pihak mempertanyakan validitas dari usia para gugus bintang itu.

Mereka justru berpendapat bahwa gugus bintang mungkin tidak berusia setua yang ditemukan para ilmuwan Jerman tersebut. Namun, lagi-lagi, pernyataan tersebut dibantah Kepala Tim Peneliti, Dieferik Kruijssen.

"Temuan baru gugus bintang itu hanya berlaku yang letaknya jauh dari galaksi. Saya tegaskan di sini bahwa penelitian ini hanya melihat pada gugus yang dekat dan bisa diteliti setiap elemen bintang satu demi satu," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya