Selamat, China Sukses Tumbuhkan Tanaman di Bulan

China sukses menumbuhkan benih di Bulan
Sumber :
  • Twitter/@PDChina

VIVA – Amerika Serikat boleh saja menjejakkan sejarah sebagai negara yang mampu mengirimkan manusia pertama di Bulan. Tapi China tak mau ketinggalan, negeri ini memamerkan prestasinya dalam misi eksplorasi di Bulan. 

NASA (Akan) Kembali ke Bulan Setelah 50 Tahun

Negeri Tirai Bambu itu mengumumkan sukses menumbuhkan benih di Bulan dalam misi ke sisi gelap atau sisi jauh Bulan. Pencapaian itu merupakan sejarah, sebab hal itu merupakan yang pertama kali dilakukan dalam misi eksplorasi Bulan. 

Dikutip dari Business Insider, Rabu 16 Januari 2019, China mengumumkan benih kapas telah tumbuh di sisi gelap Bulan. 

Kalau Kamu Diajak ke Bulan, Apa yang Mau Dibawa?

Chinese National Space Administration atau badan antariksa China melaporkan, benih kapas yang ditempatkan di struktur mirip tabung logam dalam pendarat Chang'e-4 telah tumbuh. Ilmuwan China gembira bukan main. 

"Eksperimen pertumbuhan biologi di permukaan Bulan itu adalah pertama kalinya dilakukan manusia," ujar ilmuwan China yang mengepalai desain eksperimen penanaman tumbuhan di Bulan, Xie Gengxin dikutip dari The Guardian

Misi ke Bulan Bikin NASA Boros

Misi China dalam eksplorasi sisi gelap Bulan ini bukan cuma membawa benih kapas saja. Negeri Tembok Raksasa itu juga membawa benih kentang, lobak dan tanaman lainnya yang bisa menghasilkan oksigen, makanan dan minyak. Jenis tanaman ini dimaksudkan bisa mendukung misi kehidupan manusia nanti di Bulan pada masa depan.

Selain itu, ilmuwan Universitas Chongqing mengatakan, tanaman tersebut dipilih karena pertimbangan kecil ukurannya, mampu bertahan dalam suhu rendah dan tinggi, resisten terhadap radiasi. Dalam misi eksplorasi ini, China melibatkan ilmuwan Universitas Chongqing.

Dikutip dari South China Morning Post, Gengxin menjelaskan, nantinya kapas yang ditumbuhkan di Bulan akan dipakai untuk membuat pakaian, kentang akan menjadi salah satu sumber makanan bagi astronaut di Bulan, dan lobak diproyeksikan bisa memproduksi minyak. 

Dia melanjutkan, kesuksesan menumbuhkan benih ini akan bermanfaat bagi ilmuwan. Mereka bisa mempelajari bagaimana tumbuhan bisa tumbuh di lingkungan gravitasi rendah, radiasi yang kuat, dan kondisi pencahayaan alami Bulan. 

Keberhasilan China menumbuhkan benih tanaman di Bulan disambut gembira oleh ilmuwan lain yang tidak terlibat dalam misi.

Astronom Australian Astronomical Observatory, Fred Watson mengatakan, keberhasilan China itu merupakan kabar bagus. Watson berpendapat, dengan pencapaian itu artinya misi astronaut masa depan di Bulan tidak ada masalah. Awak misi di Bulan nantinya bercocok tanam. 

"Saya pikir pasti ada banyak minat menggunakan Bulan sebagai tempat transit menuju penerbangan ke Mars, karena Bulan relatif dekat dengan Bumi," jelasnya.

Pujian dan ucapan selamat kepada China banjir di lini masa Twitter. Warganet dunia kagum dengan pencapaian pertama kali misi di Bulan tersebut. (ali)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya