Asal Usul Mawar, dari Perang sampai Obat Kuat

Bunga Mawar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Mawar merupakan bunga yang dikenal masyarakat dunia. Keindahan mawar menjadikannya salah satu simbol cinta. Selain itu, mawar menjadi simbol kecantikan, perang sampai politik. Meski mawar tumbuh dalam tangkai yang berduri, orang cenderung suka dengan penampilan bunga mawar. Harumnya mawar membuat orang tertarik. 

Warga Jaktim Bagi-bagi Mawar usai MK Kabulkan Gugatan Syarat Capres-Cawapres

Mawar memiliki sejarah panjang dan berwarna-warni. Namun asal usulnya masih menyimpan misteri.

Jejak mawar asli atau yang pertama kali cukup buram. Dikutip dari University of Illionis Extension, menurut bukti fosil, mawar tertua telah hadir 35 juta tahun lalu. Namun ada catatan lain yang lebih tua. 

Sosok Siluet Mawar yang Diduga Kaesang, PSI Bilang Tunggu Momen Tepat

Dalam buku Bunga Potong Mawar terbitan 1995, Rahmat Rukmana menuliskan, manusia mengenal mawar sama tuanya dengan perkembangan nenek moyang terdahulu. Salah satu buktinya, tulis Rahmat, ditemukan fosil bunga mawar yang berusia 40 juta tahun di Coorado dan Oregon, Amerika Serikat. 

Catatan lain, menunjukkan kultivasi kebun mawar telah dilakukan oleh China sekitar 5 ribu tahun lalu di masa Dinasti Han. Namun Rahmat menuliskan, pada masa itu Dinasti Han pernah membasmi mawar secara besar-besaran untuk diganti dengan tumbuhan penghasil bahan makanan. 

Di Ajang London Fashion Week Ivan Gunawan Siap Hadirkan Busana Terinspirasi Mawar di Kastil Inggris

Padahal mawar kala itu, sudah menjadi barang dagangan antarnegara yakni dari Mesir ke Roma. Mawar diperdagangkan untuk bahan pengharum istana raja dan para bangsawan. 

Beda dengan era Dinasti Han, Kaisar Romawi, Nero mengembangkan perkebunan mawar sebagai sumber pendapatan pemerintah Roma. Rahmat menuliskan, pada zaman Kaisar Nero di Roma, perkebunan mawar sudah dianggap sebagai devisa negara yang potensial, selain sebagai penghias dan pengharum.

Catatan University of Illionis Extension menunjukkan, pada era Romawi, mawar tumbuh secara ekstensif di Timur Tengah. Mawar dipakai sebagai penghias perayaan pernikahan, untuk tujuan medis dan bahan parfum. 

Kala itu, bangsawan Romawi mendirikan kebun mawar besar di selatan Roma. Tapi setelah jatuhnya kekaisaran Romawi, popularitas mawar naik turun tergantung tren berkebun kala itu.

Sebagai simbol politik, mawar populer pada abad ke-15. Mawar merupakan simbol faksi politik yang berjuang menguasai tanah Inggris. Mawar putih melambangkan York, sebuah wilayah di timur laut Inggris yang didirikan oleh nenek moyang Romawi. Sedangkan mawar merah menyimbolkan Lancaster, wilayah barat laut Inggris. Dampak dari pertarungan politik itu, pecah konflik yang dikenal sebagai Perang Mawar. 

Dalam sejarah, mawar menjadi barang yang bernilai. Pada abada ke-17, royalti menganggap mawar atau air mawar sebagai alat pembayaran yang sah. Malah bunga ini dipakai sebagai media barter sekaligus pembayaran.

Beradad selanjutnya, mawar masih memesona. Laman University of Illionis Extension menuliskan, istri Napoleon, Josephine membuat koleksi mawar yang luas di Chateau de Malmaison, area perkebunan tujuh mil di barat Paris pada 1800-an. Taman ini belakangan menjadi latar bagi karya Peirre Joseph Redoute yang dikenal sebagai ilustrator botani.

Pertanian bunga mawar di desa Sidomulyo, Batu, Jawa Timur

Asal-usul mawar

Dari mana asalnya mawar, yang kini memiliki setidaknya 150 spesies, masih menjadi misteri. Laman Britannica menuliskan, sebagian besar spesies mawar berasal dari daratan Asia, dan sejumlah kecil lainnya berasal dari Amerika Utara. Kemudian sedikit spesies lainnya berasal dari Eropa dan barat laut Afrika. 

Britannica menuliskan, mawar dari berbagai belahan dunia memang siap untuk perkawinan silang. Dengan demikian, asal usul asli mawar menjadi kabur karena tumpang tindih kawin silang begitu kompleks antarspesies, jadi sulit untuk menentukan spesies asli atau dasar dari mawar. 

Setidaknya kurang dari 10 spesies mawar yang sebagian besar berasal dari Asia, terlibat dalam persilangan yang akhirnya menghasilkan banyak jenis mawar pada era modern saat ini. 

Kaburnya spesies asli mawar juga diakui Rahmat dalam bukunya tersebut. Dia menuliskan, banyak pakar tanaman menduga mawar berasal dari belahan Bumi utara terutama dataran China, Timur Tengah dan Eropa Timur. 

Dari wilayah itu, tulis Rahmat, mawar menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin alias sub tropis dan panas atau tropis. Daerah pusat penyebaran mawar semula terkonsentrasi di kawasan Alaska atau Siberia, India, Afrika Utara dan Indonesia, sebelum meluas ke seluruh penjuru dunia.

Di masa modern, mawar kian menjadi komoditas. Rahmat menunjukkan, data pada 1988, nilai ekspor bunga mawar di Belanda mencapai 521 juta gulden, dan dengan cepat naik menjadi 562 juta gulden setahun setelahnya. Nilai ekspornya makin naik menjadi 825 juta gulden pada 1991. 

Pasar mawar yang jadi pelanggan Belanda yakni Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Swiss, Austria, Amerika Serikat, Swedia, Denmark dan Jepang. 

Data dari Flower Council of Holland, tulis Rahmat, persentase ekspor bunga potong dunia pada 1991 paling tinggi yakni Belanda (65 persen) diikuti Kolombia (11 persen), Italia (5 persen), Israel (4 persen), Kenya (1 persen) dan lainnya. 

Budidaya mawar juga dirasakan Indonesia. Rahmat menuliskan, produksi bunga mawar potong banyak dihasilkan sentra bunga seperti Cipanas, Lembang Jawa Barat, Brastagi Sumatera Utara, Bandungan Jawa Tengah. Sedangkan bunga mawar tabur dihasilkan di Ambarawa, Boyolali Jawa Tengah, Bangil Jawa Timur serta Kebun Jeruk Jakarta, Tangerang dan Bogor, meski menurut Rahmat, jumlahnya kecil. 

Bunga mawar

Mawar dan obat

Di masa perang, ternyata mawar punya kontribusi. Dalam buku Bunga Potong Mawar, Rahmat menuliskan, pada Perang Dunia II di Inggris, mawar difungsikan sebagai bahan makanan, minuman dan khasiat obat. Mawar kala itu dijadikan sumber vitamin C. 

Versi lainnya, tulis Rahmat, catatan menunjukkan tabib China memanfaatkan minyak bunga mawar sebagai obat Yin yang berfungsi menenangkan saraf, memperlancar sirkulasi darah, membebaskan jantung dari kemacetan, memperkuat otot dinding perut serta menyehatkan pembuluh kapiler. 

Rahmat melanjutkan, ada pula yang meyakini minyak mawar bisa menambah daya vitalitas, yakni meningkatkan jumlah sperma kaum Adam yang impoten, menormalkan siklus haid wanita dan membersihkan lambung atau usus kotor. Dalam riwayat, kata Rahmat, Suku Indian memanfaatkan ramuan rebusan pucuk mawar liar untuk diminum sebagai teh penyembuh penyakit kencing nanah.   

Dalam penelitian era modern, ternyata minyak mawar (rose oil) mengandung finel etil alkohol, citronellol dan nerol geraniol. Kandungan senyawa ini merupakan bahan parfum yang harum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya