Israel Ciptakan 'Malaikat' Pencabut Nyawa, Tetangga Indonesia Kepincut

Smash Fire Control System milik Israel.
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA – Israel berhasil menciptakan 'malaikat' pencabut nyawa yang mampu mengunci target dan tidak bisa luput dari bidikan. Tetangga Indonesia, Australia, langsung kepincut dan saat ini sedang melakukan uji coba. 'Malaikat' pencabut nyawa itu dinamakan Smash Fire Control System, yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi dan senjata Israel, Sharp Shooter bersama Sig Sauer asal Jerman.

Antara Dukungan dan Keberlanjutan Ekonomi Lokal

Senjata yang cara kerjanya mirip senapan runduk atau sniper tersebut telah digunakan oleh Angkatan Bersenjata Israel sejak 2019 dan telah 'memakan korban' yaitu sukses menjatuhkan pesawat nirawak atau drone musuh.

Saat ini, Smart Shooter, julukan untuk Smash Fire Control System, sedang diuji coba oleh pasukan khusus Inggris dan Australia, Special Air Service (SAS), dan Delta Force Amerika Serikat (AS).

Dewan Keamanan PBB yang Gagal dalam Menjamin Perdamaian Dunia

Kegagalan Hukum Internasional dalam Menghadapi Kejahatan Perang Israel

Menurut Direktur Teknik Sharp Shooter, Devin Schweiss, kunci kehebatan senjata ini berasal dari teknologi pintar pencitraan komputer, yang mana menganut teknologi video game perang seperti PUBG atau Mobile Legends, yang berperan sebagai 'mata pintar' sehingga target diklaim tidak akan bisa lepas dari pengamatan, layaknya malaikat pencabut nyawa.

"Dengan senjata yang memakai teknologi ini membuat setiap prajurit menjadi seorang sniper alias penembak jitu handal," kata dia, seperti dikutip dari situs Daily Mail, Senin, 11 Mei 2020. Cara kerjanya yaitu dengan menempatkan kotak merah di sekitar target, prajurit kemudian memilih yang ingin mereka tembak.

Ketika pelatuk ditarik, teknologi tersebut akan menghitung jarak, sudut, arah dan kecepatan target, ditambah arah angin sebelum menembakkan peluru. "Senjata pintar ini dapat digunakan siang dan malam, dan akan kembali ke mode 'tembakan bebas' normal dengan satu sentuhan tombol," ungkap Devin.

Smash Fire Control System milik Israel.

Sementara itu, seorang personel pasukan khusus AS, Delta Force, mengaku kagum dan tertarik menggunakan senjata pintar ini. Bahkan, pasukan khusus milik Angkatan Darat (AD) AS itu sampai menyebutnya sebagai teknologi yang luar biasa.

"Kami sudah melakukan uji coba beberapa kali. Senjata ini dapat mengenai target secara langsung dengan tepat dan akurat. 'Mata pintarnya' benar-benar dapat mengubah strategi berperang, sehingga dapat mengurangi risiko kematian karena kecelakaan atau mengurangi peluru nyasar yang melukai orang tak bersalah secara besar-besaran," ungkap personel Delta Force.

'Malaikat' pencabut nyawa Israel ini dibanderol seharga Rp15 juta (800 poundsterling / US$900), dan kemungkinan besar pembeli pertamanya adalah AD AS yang dilaporkan akan memakai Smash Fire Control System tersebut di medan perang pada 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya