Rusia Diam-diam Punya Kalina, Senyap tapi Mematikan

Senjata Antisatelit Rusia, Kalina.
Sumber :
  • BGR.com

VIVA Tekno – Hasil tangkapan terbaru dari Google Earth menunjukkan konstruksi senjata laser antisatelit milik Rusia telah dimulai.

Setelah Rusia, Kini Kapal Selam Nuklir Milik AS Tiba di Perairan Kuba

Negeri Beruang Putih itu menamai senjata laser antisatelit miliknya dengan sebutan Kalina. Nantinya, Kalina akan bertugas untuk menargetkan satelit pencitraan asing yang melintas di atas wilayah Rusia.

Sebelumnya, Rusia memang telah menginisasi proyek pembangunan senjata antisatelit ini sejak 2011. Sayangnya, pembangunan ini mengalami berbagai macam kendala. Tapi kini, konstruksi Kalina menunjukkan beberapa kemajuan yang signifikan.

KPC dan Arutmin Ubah Rencana Hilirisasi Batu Bara, ESDM Siapkan Aturan Lebih Fleksibel

Telah nampak sebuah kubah teleskop baru yang kini telah muncul di kompleks tersebut, dengan sebuah terowongan yang menghubungkannya dengan gedung lidar, seperti dikutip dari situs BGR, Selasa, 12 Juli 2022.

Nantinya, senjata antisatelit ini akan terletak di fasilitas ruang angkasa Krona milik Kementerian Pertahanan Rusia untuk menjalankan sistem yang menggunakan radar dan lidar untuk menyediakan data penargetan ke sistem antisatelitnya.

Bareskrim Sita Akta RUPSLB Bank Sumsel Babel Palsu Usai Periksa OJK

Meskipun konstruksinya masih dirahasiakan oleh Rusia. Tetapi, salah satu dokumen yang dapat dijadikan bukti daripada eksistensinya ini adalah dokumen online yang muncul pada 2017 dan mencatatkan Kalina dalam daftar proyek militer yang direncanakan.

Meskipun begitu, hingga saat ini untuk memprediksi kemampuan yang dimiliki oleh Kalina ini cukup sulit. Mengingat, masih sangat minimnya bukti. Pada akhirnya, potensi penuh yang diusung oleh Kalina sebagai senjata antisatelit Rusia ini masih belum diketahui.

Ditambah lagi, dalam membangun senjata tersebut, Rusia lebih memilih untuk merahasiakan misi luar angkasanya. Jadi, menarik untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Rusia dengan Kalina ke depannya.

VIVA Militer: Kondisi ibukota Ukraina, Kiev, pasca serangan rudal Rusia

Dewan Eropa: Standar Ganda Ukraina dan Timur Tengah Tak Dapat Diterima

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan standar ganda tidak dapat diterima sehubungan dengan konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan belahan dunia lainnya.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2024