Dosen Unismuh: Urban Makassar Masih Miliki Ciri Masyarakat Paguyuban

Ilustrasi warga makassar
Sumber :
  • VIVA/Irfan

VIVA – Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Nurlina Subair, M.Si meneliti dinamika sosial masyarakat urban di wilayah timur Makassar semasa pandemi COVID-19.

Bentuk Kepedulian Muhammadiyah Buat Penyandang Difabel

Hasil penelusuran tersebut dipaparkan pada Bedah Buku yang diselenggarakan Perpustakaan Unismuh bekerja sama dengan Forum Literasi Digital Iqra Unismuh di Makassar, Rabu (9/3).

Nurlina mengatakan hasil penelitian yang dibukukan ini ditulis sebelum masa COVID-19, kemudian ditelusuri dinamika dan interaksi sosialnya yang mengalami perubahan pada masa pandemi.

DKPP Ungkap Laporan Pelanggaran Pemilu 2024 Terbanyak dari Provinsi Papua

Doktor sosiologi ini mengakui kalau para akademisi lain terbuka ruang untuk melanjutkan penelitian soal dinamika sosial masyarakat urban selama masa pandemi COVID-19.

Dia menyebutkan buku ini berangkat dari hasil penelitian tentang hubungan ketetanggaan di Kompleks Bumi Tamalanrea Permai (BTP) wilayah Timur Makassar.

Penampakan Bule Berpakaian Minim di tengah Ceramah UAS di Lombok

Temuan saat penelitian disebutkan pola hubungan ketetanggaan pada masyarakat Kompleks BTP masih memiliki ciri masyarakat "gemeinschaft" atau paguyuban.

"Pada proses kontak sosial dan kerja sama dengan hasil yang cukup tinggi dan pada indikator kompetisi, konflik dan akomodasi di BTP tergolong rendah," kata penyintas kanker yang telah berkunjung ke 22 negara ini.

Ketua Makassar Cancer Care Community ini mengatakan kesimpulan lapangan diketahui bahwa masyarakat di timur Makassar belum sepenuhnya berubah menjadi masyarakat yang bercirikan "gesellschaft" atau berkelompok karena kesadaran rasional.

Pada bedah buku tersebut, turut hadir sejumlah penanggap, di antaranya Dr Muhammad Yahya, M.Si, Dr Huriah Ali Hasan, ST, ME, Ph.D, Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju Dr Muh Tahir, M.Si, dan Kabag Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra, S.Pd, M.Si. (antara)

 Pemerintah Kota Semarang menyiapkan tiga layar LED videotron untuk acara nonton bersama (nobar) Timnas Indonesia.

Polisi Larang Warga Bawa Petasan saat Nobar Timnas Indonesia U23 vs Uzbekistan

Polisi mengimbau kepada peserta nonton bareng (nobar) pertandingan semifinal Piala Asia U-23 antara timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan untuk tidak membawa petasan.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024