Anjani Sekar, Pahlawan Budaya yang Lestarikan Batik Melalui Anak-Anak

Anjani Sekar Arum
Sumber :
  • SATU Indonesia Awards

VIVA Edukasi – Batik adalah warisan budaya Indonesia yang telah ada selama berabad-abad. Kelestarian batik merupakan isu penting yang harus diperhatikan. 

Daftar Juri SATU Indonesia Awards 2024, Ada Raline Shah

Salah satu batik yang ada di Indonesia adalah Batik Bantengan, yang mana hasil gabungan dari bakat, keahlian, ketekunan, dan cinta. 

Sosok wanita bernama Anjani Sekar Arum memulainya pada Agustus 2014 dengan mendirikan sanggar dan galeri batik Andaka di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. 

Astra Gelar SATU Indonesia Awards 2024, Ini Syarat Jadi Peserta

Anjani Sekar Arum (tengah) mendampingi anak-anak binaannya membatik

Photo :
  • Astra

Ia mendesain sendiri motif kain batik Bantengan. Bakat melukisnya ternyata turunan yang ia warisi dari sang ayah. Namun, perempuan yang kini berusia 32 tahun ini juga mengasah keahliannya di Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. 

Astra Gelar Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards 2024 di Bengkulu, Ratusan Anak Muda Ikut Serta

Anjani mulai membatik pada 2010, tapi baru pada 2014 ia bisa berpameran. Begini cerita awalnya:

Di suatu hari saat membatik, Anjani hanya memiliki sisa satu lembar kain dari 54 kain yang ia punya. Persoalan datang ketika Istri Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, mengajaknya untuk ikut pameran budaya di Praha, Republik Ceko. Dua pekan menuju hari H, Anjani hanya sanggup membuat 10 lembar kain. Ternyata tidak mudah mencari pembatik yang tekun dan bagus. 

Lalu, pada 2015, ia bertemu dengan Aliya, gadis berusia 9 tahun yang tertarik mempelajari cara membatik. 

Sejak itu, Anjani memilih melatih anak- anak untuk menjadi pembatik di sanggarnya. Hingga kini, sudah lebih dari 58 anak yang belajar di sanggarnya, 28 di antaranya menjadi pembatik aktif. Setiap bulan, Sanggar Andana rata-rata menghasilkan 45 lembar kain batik. 

Setiap lembar dijual Rp 300 ribu-750 ribu. Dari setiap kain yang terjual, Anjani hanya mengambil 10 persen dari keuntungan.

Anjani Sekar Arum

Photo :
  • SATU Indonesia Awards

Uang itu digunakannya untuk membeli kain, pewarna, dan perlengkapan lain. Selebihnya menjadi hak para pembatik anak-anak. Tak jarang, Anjani menguras gajinya yang tak seberapa sebagai guru honorer di SMPN I Batu yang tak seberapa untuk menambal berbagai biaya sanggarnya.

Karena kecintaannya tersebut terhadap budaya batik, tak heran Anjani menjadi salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards oleh Astra di tahun 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya