Prof Quraish Shihab Ajak Khatib Jumat Sampaikan Pesan Persaudaraan Manusia

Prof. Dr. M Quraish Shihab
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Konflik dan perang masih saja terus terjadi. Karenanya, pesan akan pentingnya menguatkan persaudaraan manusia harus terus digaungkan, tidak terkecuali melalui mimbar-mimbar keagamaan.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

“Saya mengajak para tokoh agama terus memanfaatkan mimbar keagamaan untuk menyampaikan pesan persaudaraan manusia, termasuk bagi para Khatib Jumat,” pesan Pendiri sekaligus Anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM) Prof. Dr. M Quraish Shihab di Jakarta, Rabu 31 Januari 2024.

Pesan ini disampaikan Prof Quraish, berkenaan dengan peringatan Hari Persaudaraan Manusia Sedunia. Sejak 2020, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Sedunia.

Sambut Hari KI Sedunia, RuKI Bergerak Berikan Edukasi ke Seluruh Indonesia

Peringatan ini didasarkan pada penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. Dokumen ini ditandatangani oleh Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, bersama Pempimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Abu Dhabi, 4 Februari 2019.

Menurut Prof. Quraish, Sahabat Nabi, Ali Bin Abi Thalib, mengajarkan bahwa mereka yang bukan saudara seiman adalah saudara dalam kemanusiaan. Persahabatan dan persaudaraan Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransiskus adalah salah satu contoh yang bisa disaksikan hari ini. Persaudaraan keduanya tidak semata dalam ucapan, tapi mewujud dalam kesadaran dan keprihatinan bersama sehingga melahirkan Dokumen Persaudaraan Manusia.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

“Dokumen yang ditandatangani kedua tokoh itu, merupakan wujud niat baik dan tulus untuk mengajak semua orang yang di dalam hatinya terdapat iman kepada Tuhan dan kepercayaan pada persaudaraan manusia untuk saling menghormati dalam kesadaran tentang karunia besar Tuhan yang telah menjadikan semua makhluk bersaudara,” sebutnya.

Dijelaskan Prof. Quraish, ikatan kebersamaan dalam agama tidak menafikan ikatan persaudaraan antarmanusia. Sebab, agama dan kemanusiaan berdampingan untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmoni. “Al-Qur’an juga menegaskan pentingnya menjaga persaudaraan, bukan saja dengan sesama Muslim, melainkan juga sesama manusia, walau berbeda keyakinan,” tegasnya.

Prof. Quraish memahami bahwa dunia saat ini sedang dihadapkan pada peradaban modern yang terlalu mementingkan aspek material dan mesin, disertai dengan sifat rakus/tamak, egois, dan mengesampingkan manusia dan kemanusiaan. Namun, pakar Tafsir Al-Qur’an ini optimis bahwa kesempatan mewujudkan persaudaraan manusia, terbuka luas. Sebab, naluri kebaikan ada dalam diri setiap insan. 

“Ada banyak tanda yang mengarah pada penguatan persudaraan manusia, antara lain, hubungan yang baik antara tokoh-tokoh agama, saling tukar pikiran antarsesama, dengan gagasan-gagasan yang mencerahkan untuk kebaikan umat manusia dan kedamaian dunia,” sebutnya.

“Menjadi kewajiban bersama untuk terus menggaungkan pesan tentang pentingnya persaudaraan,” tandasnya.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya