Psikolog: Terapi untuk Trauma Tergantung Kasus

Ilustrasi trauma
Sumber :
  • pixabay/Lucken

VIVA.co.id – Bencana alam yang menimpa Kabupaten Garut baru-baru ini membuat duka mendalam bagi banyak orang. Tak sedikit yang menjadi korban dari bencana banjir bandang tersebut.

Alasan Pengemudi Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Jalani Pemeriksaan Psikologi

Peristiwa yang terjadi tiba-tiba itu tentunya mengejutkan warga Garut. Beberapa dari mereka baik anak maupun orang dewasa merasakan trauma.

Beberapa langkah dan terapi pun dilakukan berbagai pihak termasuk tenaga medis untuk membantu menyembuhkan trauma bagi korban bencana alam. Namun, tidak sedikit dari mereka masih teringat peristiwa yang begitu cepat tersebut.

Suami Pelit Terhadap Istri Termasuk KDRT dan Bisa Dipenjara?

Psikolog Angesty Putri mengatakan, meski dilakukan terapi, seseorang tidak akan begitu saja melupakan kejadian tersebut. Ingatan akan bencana alam kadang muncul di saat seseorang yang trauma itu mendadak mengingatnya.

"Tidak bisa sampai lupa karena bencana yang traumatis menyebabkan benturan kencang akan masuk ke dalam memori. Kita bantu sampai gejala itu hilang. Terkadang mereka masih mengingat, ingatan itu muncul tapi mereka sudah bisa menerima. Berdamai dengan keadaan," ucap Angesty kepada VIVA.co.id, Senin 24 Oktober 2016.

Korban Perundungan SMA Binus BSD Belum Bersekolah, Pendamping Keluarga: Psikisnya Masih Terganggu

Angesty mengatakan, terapi kepada penderita trauma pun tak bisa dilakukan sembarangan. Sebaiknya kita mengetahui dahulu masalah dan kondisi penderita tersebut. "Terapi dalam psikologi tidak bisa hanya satu. Tergantung pada kasusnya. Tergantung bagaimana orangnya. Kalau sehabis bencana tsunami misalnya dia enggak berani jalan kaki ke laut, berarti kita berikan terapi prilaku," ucap Angesty.

Meski demikian, peran keluarga dan orang terdekat sangat penting untuk membantu pemulihan. "Biasanya kalau dalam bencana kita lakukan dengan support grup. Ini cukup efektif. Jadi tidak selalu sendiri, kecuali ada kasus yang berat kita tangani sendiri. Kalau bencana kan tidak satu orang saja yang terkena tapi juga banyak orang," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, sejumlah gerakan dan aksi sosial dilakukan sejumlah pihak untuk membantu meringankan beban korban bencana alam. Seperti yang dilakukan karyawan Indosat Ooredoo dalam memberikan donasi serta kegiatan trauma healing.

"Indosat Ooredoo melakukan penggalangan donasi karyawan untuk membantu masa pemulihan pasca bencana, terutama untuk kegiatan trauma healing, bantuan paket peralatan dapur, serta perangkat sekolah bagi masyarakat korban bencana banjir bandang," kata Head of Region West Java & Cental Java Indosat Ooredoo, Hari Sukmono.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya