- VIVA.co.id/Agustinus Hari
VIVA.co.id – Hubungan asmara dua artis muda, Fero Walandouw dan Mikha Tambayong rupanya tumbuh saat sedang syuting Senjakala di Manado. Hubungan asmara yang terjalin di dalam film juga hadir di dunia nyata.
"Kami tak mengenal cinta lokasi (cinlok). Cinlok bisa terjadi di mana-mana, tak hanya saat syuting film. Di kampus, di toko atau di mana saja bisa saja seseorang menyukai orang lain," kata Fero usai gala premier Senjakala di Manado.
Mantan Nyong Manado, ajang pemilihan putra-putri di Manado seperti Abang-None, ini mengatakan, hubungan dengan Mikha dibiarkannya berproses saja. Hal itu lah yang membuat keduanya semakin bahagia.
"Sejauh ini kami makin mesra," ujarnya.
Soal filmnya, Fero berharap, Senjakala di Manado menjadi tontonan dan hiburan bagi masyarakat Sulawesi Utara di mana pun berada.
"Orang Manado wajib menonton film ini, apalagi yang di luar daerah Manado. Banyak kisah riil kehidupan warga Manado tersaji dalam film tersebut," katanya.
Sementara itu, Mikha yang lahir di Jakarta mengaku sempat kesulitan berdialog bahasa Manado.
"Saya memang lahir dan besar di Jakarta. Tapi, oma saya asli Tomohon. Sempat ambil gambar berulang-ulang karena ada kesalahan dialog. Meski begitu, saya senang dan bangga bisa main film dengan dialog Manado," katanya.
Film berdurasi 90 menit ini akan menampilkan wisata dan budaya warga Manado. Film juga serempak tayang pada 1 Desember mendatang.
"Saya berharap, film ini bisa ada lanjutan di tahun mendatang," ujarnya.
