- VIVA.co.id/Diza Liane
VIVA – Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2018 segera dilaksanakan dari 19 hingga 23 Maret 2018. Selama lima hari, para pencinta fesyen akan disuguhkan dengan ragam gaya dari 20 desainer lokal Tanah Air.
Indonesia memiliki ragam jenis kain yang bisa digunakan dalam keseharian maupun di berbagai acara. Untuk itu, PIFW ke-11 mengangkat tema kain sebagai fokus utamanya di berbagai gaya yang akan dipamerkan oleh para desainer.
"Jenis-jenis kain di Indonesia sangat banyak, makanya kami angkat tema kain di Plaza Indonesia Fashion Week 2018 ini. Kali ini kami khususnya angkat kain batik dan tenun di berbagai gaya yang ditampilkan oleh para desainer," ujar Event and Promotions Senior Manager and Creative Service Plaza Indonesia, Ria Juwita, dalam konferensi pers PIFW 2018, di La Moda Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis 1 Maret 2018.
Kain tenun
Ria juga mengusung konsep kolaborasi antardesainer untuk menuangkan idenya di rancangan yang akan dipamerkan. Tak hanya itu, Ria ingin kain khas Indonesia bisa jadi angin segar untuk para pencinta fesyen, khususnya generasi milenial.
"Tema kain ini kami buat juga kolaborasi antardesainer Indonesia. Kami menginginkan, nuansa baru dari dua ide tersebut, bisa membuat batik menjadi bagian dari gaya hidup dan bisa lebih hidup untuk dipakai di keseharian, di jalanan, ataupun di acara gala," ungkapnya.
Ria berharap, acara yang berlangsung di The Warehouse, Plaza Indonesia ini bisa semakin menginspirasi para anak muda untuk mau menggunakan rancangan desainer lokal. "Saya berharap, rancangan di PIFW bisa jadi tren terbaru anak muda mengangkat kebudayaan Indonesia," ungkapnya.
Plaza Indonesia Fashion Week berlangsung selama lima hari itu menghadirkan karya desainer lokal seperti Bin House, Sebastian Red, Iwan Tirta Private Collection, Danjyo Hiyoji, hingga Michelle Kristiani. Selanjutnya terdapat Ted Baker, Hasbro, BCBG MAXAZRIA, Love & Flair, Intruders, ANGFA, dan Alleira Batik.
Selain itu, ada Bateeq, (X)S.M.L, Parang Kencana X Wilsen Willim, Lekat, Alleira Batik X Rama Dauhan, Barli Asmara, Populo Batik, serta Iwan Tirta PC X Auguste Soesastro.
