Hukum Bermain Game dalam Islam, Dosa atau Tidak?

Ilustrasi bermain game
Sumber :
  • www.pixabay.com/Bohed

VIVA – Sebuah game di zaman sekarang ini memang sudah seperti raja yang diagung-agungkan oleh masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Membuat pemainnya kecanduan dan ketergantungan sehingga lebih banyak meluangkan waktunya untuk game daripada hal-hal lain. 

Takut Alquran, Mantan Artis Cilik Ini Akhirnya Putuskan Mualaf

Sekarang ini ada banyak sekali game online yang bisa dimainkan dengan berbagai inovasi baru yang dikeluarkan dan semakin canggih seiring berkembangnya teknologi. Bahkan saat ini ada game yang tidak bisa di pause atau dihentikan jika permainannya belum selesai sehingga membuat seseorang bisa sangat lama bermain game

Berbicara mengenai game, lantas bagaimana hukum bermain game dalam Islam? Apakah bermain game itu dosa? Hal tersebut dijelaskan oleh Ustaz Syafiq Riza Basalamah dalam sebuah video ceramah lamanya di YouTube, dosa atau tidaknya bermain game ditentukan dari game yang dimainkan. 

Perkuat Penegakan Hukum, Holding BUMN Jasa Survei Gandeng Kejaksaan

“Tergantung gamenya,” ujar Ustaz Syafiq Riza Basalamah yang dikutip VIVA dari channel YouTube Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam pada Kamis, 19 Mei 2022. 

Menurut anggota Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad itu, jika permainan tersebut berkaitan dengan agama dan Al-Qur’an seperti tebak-tebakan ayat, tentu diperbolehkan dan tidak dosa. Namun permainan tersebut pastinya hanya akan dimainkan oleh orang-orang yang hafal Al-Qur’an saja.

Di Festival Islam Kepulauan di Belanda, Kemenag Kupas soal Penghulu Era Modern

“Ada yang gamenya tebak-tebakan, menebak “Ini ayat berapa dari Al-Qur'an?” ya gapapa kalo gitu jamaah. Tapi siapa yang main kaya gitu coba? Orang yang hafal Qur’an,” ujarnya. 

Dalam penjelasannya, ada game yang mubah (istilah dalam Islam untuk hal yang diperbolehkan) dan ada juga game yang haram (hal yang tidak diperbolehkan). 

“Ada mungkin permainan yang mubah, tapi ada permainan yang jelas-jelas haram,” jelasnya. 

Game yang tidak diperbolehkan atau haram dimainkan tersebut diumpamakan atau dicontohkan dengan game yang menampilkan karakter wanita dalam gamenya. Meskipun pemainnya menyangkal bermain game tersebut karena menyukai teknik atau keahliannya, tetap saja game tersebut bisa membuat orang kecanduan. 

“Ada beberapa game yang menampakkan wanita sebagai lakonnya, sebagai aktornya. Naudzubillah jamaah,” kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah. 

“Perlahan, perlahan, perlahan… wallahi sebagian orang itu jadi budaknya game. Di kamar mandi main game, di masjid main game karena udah kecanduan,” tambahnya lagi. 

Oleh karena itu seorang muslim dianjurkan untuk menghindari hal-hal tersebut yang bisa menimbulkan dosa dan berdampak buruk bagi kehidupan mereka.. 

“Makanya seorang muslim menghindari hal itu,” tuturnya. 

Dirinya juga mengatakan bahwa kita bisa memilih untuk bermain game yang nyata, misalnya seperti bermain bola. Namun menurutnya juga, saat ini sebagian orang lebih jago main bola melalui gadget sehingga tubuhnya tidak sehat karena hanya jempolnya saja lah yang sehat. 

“Kalo mau permainan, permainan yang nyata, main bola lah. Sebagian orang itu jago main bola tapi dimana? Di handphone. MasyaAllah dia jamaah, yang sehat itu kakinya atau jempolnya? Jempolnya dong yang sehat. Semua badannya sakit,” jelas Ustaz Syafiq.

Namun dirinya mengingatkan kepada para jamaahnya untuk memperhatikan dosa-dosa kecil yang mungkin selama ini banyak diremehkan oleh manusia. Padahal dosa tersebut bisa saja menjadi dosa besar jika terus-terusan dilakukan atau dikumpulkan.

“Rasulullah SAW mengatakan, hadist Sahl bin Sa’ad berlkaitan dengan dosa kecil. ‘Hati-hati kalian dengan dosa-dosa yang diremehkan’,” ucapnya untuk mengingatkan para jamaahnya. 

Dalam hal ini Ustaz Syafiq mengumpamakan dosa-dosa kecil tersebut seperti ranting-ranting dan dahan-dahan kecil yang dikumpulkan oleh sebuah kaum di perut lembah untuk membuat masakan. Agar bisa membuat kayu bakar yang besar mereka mengumpulkan ranting dan dahan-dahan kecil tersebut untuk dibakar dan menghasilkan api. 

Seperti itulah dosa-dosa kecil yang mungkin sering diremehkan, bisa besar jika dikumpulkan jadi satu, sama halnya dengan ranting dan dahan tersebut yang bisa menjadi kayu bakar untuk membuat api. Karena jika hanya satu atau dua ranting kecil saja tidak akan bisa membuat api yang besar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya