Agar Diakui Dunia, Gerakan Kebaya Goes to UNESCO Terus Disuarakan

Kebaya encim karya Vielga Wenninda bertajuk Sound of Nature in Harmony
Sumber :
  • Viva.co.id/Sumiyati

VIVA Lifestyle – Kebaya merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dan dibanggakan. Hal itulah yang mendorong Forum Bhinneka Indonesia (Forbhin), melakukan gerakan Kebaya Goes to UNESCO sebagai bentuk pelestarian dan identitas bangsa.

Puteri Azzahra: Perempuan Pilar Utama Membangun Masa Depan Indonesia yang Berkelanjutan

Ketua Umum Forbhin, Karlina Puspa menegaskan kebaya adalah identitas budaya Tanah Air dan menjadi ciri khas wanita Indonesia.

"Maka kebaya harus kita kedepankan dan kalau bisa menjadi keseharian, apalagi banyak pilihan beragam, seperti kebaya ala Sumatera, Jawa, Sulawesi dan lainnya," kata dia saat acara Ngopi Bareng Seri 1 Kebaya Goes To UNESCO di Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

Megawati dan Cucu Suka K-Pop

Menurutnya, Kebaya Goes to UNESCO ini membangkitkan semangat nasionalisme yang menyukai kebudayaan asli Indonesia dengan segala kebesaran marwahnya. Ternyata, kebaya itu bisa membuat perempuan Indonesia tampil lebih cantik. 

IDI Dorong Saintifikasi Jamu dalam Rangkaian HBDI ke-116

"Saya mendukung perempuan Indonesia yang mencerminkan budaya kita sendiri yakni bangsa Indonesia. Kalau bukan perempuan Indonesia, siapa lagi yang melestarikan budaya kita," tegas Karlina yang berharap nantinya ditetapkan pemerintah menjadi hari Berkebaya Nasional.

Sementara Sekjen Forbhin, Viddy Supit menjelaskan berkebaya bisa digunakan dalam  berbagai acara seperti untuk keluarga, Hari Raya, arisan, dan lainnya. 

"Sebagai partisipan ada keinginan kuat dari kami agar kebaya menjadi sah milik bangsa Indonesia dengan didaftarkan ke UNESCO. Kalau berkebaya itu kan Indonesia banget. Hal ini sesuai tagline kami yakni 'Kebersamaan dalam Kebhinnekaan'. Jadi walaupun berbeda kebaya itu mempersatukan semuanya. Punya identitas sebagai kebanggan pakaian nasional, meski  masing-masing daerah juga ada," ungkap Viddy.

Dalam acara tersebut juga turut berpartisipasi berbagai alumni-alumni perguruan tinggi dan sekolah yang ikut meramaikan acara Kebaya Goes to UNESCO, dengan mengusung busana kebaya untuk diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda ke badan dunia tersebut.

“Mudah-mudahan dengan diadakannya acara Ngopi Bareng Alumni Sesi I Kebaya Goes To UNESCO, pemerintah mau menetapkan menjadi hari Berkebaya Nasional," ucap Karlina dan Viddy bersamaan.

Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya kebaya. Selain didukung oleh komunitas pelestari budaya, gerakan Kebaya Goes to UNESCO juga mendapatkan dukungan dari Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kus Wardhani. 

Menurutnya, hal ini penting untuk bisa melestarikan kebaya sehingga bisa diakui di kancah internasional dengan mendaftarkan kebaya Indonesia sebagai warisan budaya ke UNESCO.

”Saya melihat bahwa kecintaan pada budaya bangsa, selain berkontribusi pada rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Saya sendiri senang menggunakan kebaya. Untuk acara ini saya menggunakan kebaya Padang termasuk sarung tenun dan aksesorisnya,” pungkas Putri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya