- Kemenparekraf.
VIVA Lifestyle – Tren berbelanja di Indonesia selama bulan Ramadhan mencerminkan karakteristik unik dari bulan suci tersebut. Di mana umat muslim berpuasa dan mempersiapkan diri untuk merayakan Idul Fitri setelah sebulan penuh ibadah.
Bahkan, ada hal menarik yang menjadi perbincangan hangat Ramadhan tahun ini, yaitu masyarakat non-muslim yang ikut dalam semarak dan berburu takjil bersama kaum muslim lainnya. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Bulan Ramadhan di Indonesia adalah waktu yang penting secara budaya dan ekonomi, di mana terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas belanja seiring dengan persiapan untuk merayakan Idul Fitri.
Melihat hal tersebut, Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Pemasaran melakukan reaktivasi salah satu program strategis, yaitu kemitraan co-branding yang sudah ada sejak 2017.
Ilustrasi belanja online
- Pixabay
Aktivasi kemitraan co-branding Wonderful Indonesia 2024 akan diawali dengan program kampanye bersama bulan suci Ramadhan dan Lebaran bertajuk BERKAH alias Belanja Ekstra Murah. Program ini memberikan ruang terbuka kepada para mitra co-branding Wonderful Indonesia untuk terlibat dalam aktivasi co-selling, selama tanggal 28 Maret - 12 April 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan, program Berkah merupakan win-win solution bagi para mitra co-branding Wonderful Indonesia, yang menyediakan harga khusus bagi konsumen saat penghujung bulan Ramadhan saat harga-harga mulai naik.
"Program ini memberikan penawaran belanja ekstra murah. Hal ini merupakan wujud dukungan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam menggerakan roda perekonomian nasional yang tengah bangkit pasca pandemi," ujar Sandiaga dalam keterangannya, dikutip Sabtu 30 Maret 2024.
"Momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri diambil sebagai periode kampanye karena kebutuhan barang dan jasa masyarakat umumnya meningkat," sambungnya.
Banyak Pabrik Tekstil Bangkrut hingga PHK, Ini Biang Keroknya
Sejumlah perusahaan tekstil di Indonesia kini banyak yang bangkrut dan menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
