- Pixabay/ Photo-Mix
VIVA.co.id – Patung manekin yang sering dilihat di toko atau butik pakaian dianggap tidak realistis. Itu berdasarkan hasil studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Eating Disorder.
Para peneliti melakukan penelitian dengan mengunjungi sejumlah toko dan butik pakaian wanita di dua kota di Inggris. Mereka menyimpulkan bahwa jika wanita memiliki tubuh yang sama dengan manekin tersebut maka wanita itu dianggap tidak sehat secara medis.
"Ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa manekin yang sangat kurus memberi konstribusi pada perkembangan masalah kesehatan mental dan gangguan makanan," tulis penulis studi tersebut, Dr Eric Robinson, seperti dilansir dari BBC.
Dia menjelaskan, peneliti tidak menemukan manekin yang bertubuh normal saat melakukan penelitian. Bahkan, mereka terpaksa melakukan penilaian secara visual lantaran tidak ada peretail fesyen yang mengizinkan memeriksa manekin milik mereka.
Beberapa peritel fesyen justru menyatakan mulai menggunakan manekin dengan ukuran tubuh lebih besar dalam beberapa tahun terakhir. Kenyataannya, ketika penelitian ini dilakukan pada tahun 2015, tidak ada manekin dengan ukuran yang dijanjikan di sejumlah peretail fesyen itu.
Sementara studi yang dilakukan University of Liverpool juga meneliti ukuran manekin laki-laki. Mereka menemukan bahwa satu dari 10 manakein diklasifikasikan bertubuh kurus.
"Manekin laki-laki cenderung tidak lebih ramping daripada manekin perempuan dan selama pengumpulan data dicatat bahwa sejumlah manekin laki-laki tampak tidak realistis," ungkap studi tersebut.
Menurut studi itu, bentuk manekin yang kurus dapat berdampak negatif pada citra tubuh wanita maupun pria.
Peneliti menyimpulkan bahwa kaum Hawa dengan ukuran tubuh yang sangat kurus bisa membuat mereka tidak dapat menstruasi.
Studi ini sekarang menyerukan pemeriksaan formal ukuran tubuh manekin. Ini bukan kali pertama ukuran tubuh manekin diangkat sebagai sebuah isu lantaran studi serupa pernah dilakukan pada tahun 1992 silam.
