- Pexels/Pixabay
VIVA – Generasi milenial yang identik dengan perkembangan teknologi telah memberi banyak pengaruh dalam gaya hidup, termasuk dalam hal memilih hunian. Menurut Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, para milenial ini lebih memilih hunian yang sifatnya fungsional.
"Kalau rumah tradisional itu dikotak-kotakkan, ada ruang tamu, ruang keluarga, karena saat itu sumber ruangnya masih besar. Sekarang mereka makin realistis, apalagi harganya juga semakin meningkat, jadi orang berpikir fungsi itu yang mendasari trennya," ujar Ike saat ditemui di Jakarta, Rabu 2 Mei 2018.
Karena itulah, kini generasi milenial lebih menggemari arsitektur hunian yang bersifat minimalis dalam desain. Dengan desain yang minimalis ini pula akan membuat mereka semakin mudah dalam pemeliharaan.
"Desain minimalis itu kan rata dan lempeng, dibandingkan dengan klasik yang banyak ukiran sehingga butuh banyak waktu untuk bersihkan," lanjut Ike.
Meski demikian, Ike menambahkan, ada laporan terbaru yang mengungkapkan bahwa kini sudah mulai banyak developer besar yang memikirkan untuk hunian orang lanjut usia (lansia). Tentunya dengan kebutuhan fungsi dan desain yang berbeda.
Kelompok lansia ini dinilai memiliki kemampuan dana yang lebih tinggi sehingga hunian tidak banyak bertingkat dan landed.
SMAN 13 Jakarta Utara Raih Rekor Muri Daur Ulang Minyak Bekas
Adanya sebuah ide terkait daur ulang minyak Jelantah menjadi produk lilin aromaterapi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran daur ulang sampah kepada generasi milenial.
