Dak Beton Kian Populer untuk Atap Rumah, Perhatikan Ini Agar Tak Bocor

Ilustrasi perumahan/rumah tapak.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Dak beton merupakan komponen penting dalam konstruksi bangunan. Dak beton biasanya difungsikan sebagai pembatas antar lantai pada bangunan bertingkat, juga dapat difungsikan sebagai atap atau yang lebih dikenal dengan sebutan atap dak beton.

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR

Dak beton belakangan ini cukup populer dan diminati sebagai atap karena sifatnya yang kokoh, mudah dibersihkan, mudah perawatannya dan dapat dijadikan area serbaguna. Selain aspek fungsional, dak beton juga dapat menambah nilai estetika dari sebuah bangunan.

Pembentukan dak beton itu sendiri biasanya melalui proses pengecoran dengan unsur material yang berperan yaitu semen, pasir, kerikil, air, aditif beton serta bidang yang telah disiapkan dengan tulangan beton untuk memperkuat struktur bangunan.

Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Tasikmalaya Terendam Banjir

Pembangunan rumah dengan atap beton bukan merupakan hal yang sulit dilakukan, namun tetap menjadi sebuah biaya investasi tempat tinggal bagi keluarga sehingga tetap perlu diperhatikan proses dan bahan-bahan pengecorannya. Apabila proses pengecoran beton tersebut tidak dilakukan dengan sempurna maka dapat menyebabkan masalah di kemudian hari seperti beton keropos dan masalah yang kerap terjadi yaitu kebocoran.

Berikut beberapa penyebab dak beton bocor dikutip dari siaran pers Aquaproof:

Ceritakan Pengalaman Mistis, Inul Daratista Pernah Muntah Darah

1. Pengecoran beton yang tidak sempurna

Perbandingan campuran bahan yang tidak sesuai juga dapat membuat beton tidak sempurna. Ada kalanya beton yang dicor bergumpal, daya alir yang kurang bagus sehingga beton tidak memenuhi seluruh bidang pengecoran. Hal ini juga dapat menimbulkan rongga dalam coran bahkan berakibat beton keropos. Untuk itu diperlukan aditif beton seperti BETONMIX penggunaannya cukup 1% dari semen yang digunakan.

2. Hasil coran yang tidak memenuhi standar

Jangan ragu konsultasikan hal-hal teknis dengan arsitek, kontraktor, atau orang yang lebih paham bangunan karena standar beton tentunya cukup kompleks. Salah satu contohnya yaitu ketebalan beton, disarankan ketebalan beton minimal sesuai standar adalah 12 cm atau dapat bergantung pada kebutuhan.

3. Permukaan beton yang tidak halus

Beton yang dihasilkan dengan pori-pori besar dan tidak halus lebih rawan menjadi celah air untuk masuk. Selain poripori perlu diperhatikan juga ada atau tidaknya retak pada permukaan beton. Retak lebar pada atap dak beton dapat berakibat lebih fatal dibanding pori-pori.

4. Penggunaan waterproofing yang tidak tepat

Pelapis anti bocor biasa belum tentu cukup untuk melapisi atap dak beton, apalagi cat biasa yang tidak memiliki fungsi kedap air. Untuk atap dak beton, disarankan menggunakan pelapis anti bocor berbahan akrilat poliuretan Aquaproof Pro yang sudah diformulasikan khusus.

Setelah mengetahui penyebab dak beton bocor, solusi mengatasi dak beton bocor yang tentunya dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas dan proses pengerjaan yang tepat, mengikuti panduan aplikasi produk yang biasanya tertera di setiap kemasan. Berikut tips aplikasi produk mulai dari pengecoran beton hingga proses pelapisan cat anti bocor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya