Banyak Peternak Indonesia Tak Tahu Cara Pelihara Sapi Perah

Ternak sapi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

VIVA – Kunjungan peternak sapi Belanda untuk berbagi pengetahuan pada peternak sapi perah Indonesia seputar cara memelihara ternak sapi perah dengan baik lewat program Farmer2Farmer, rupanya membawa dampak positif bagi peternak sapi perah lokal. Mereka tak hanya semakin optimis untuk terus menjadi peternak sapi tapi juga memperoleh peningkatan hasil perahan susu sapi.

Gak Kalah Sehat, Susu Kacang Mede Diklaim Rendah Kalori Hingga Bebas Kolesterol

Namun, Adinda Roerink, peternak sapi perah sukses di Belanda menemukan beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan peternak sapi perah di Indonesia.

"Dalam memberi pakan mencampurnya dengan air, seharusnya rumput dulu baru konsentrat," kata Adinda kepada VIVA di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu, 28 Februari 2018.

Terpopuler: Kaya atau Miskin Bisa Dilihat dari Wajah, Efek Samping Minum Susu saat Perut Kosong

Sebagai salah satu peternak Belanda yang datang ke Indonesia dan memberi penyuluhan di daerah Pasuruan, Tulung Agung dan Blitar, Adinda ingin agar peternak-peternak sapi perah di Indonesia bisa mengambil ilmu darinya serta memperbaiki apa yang ternyata selama ini salah.

Ia juga memberi rekomendasi pada para peternak sapi perah untuk mulai berlatih menghitung biaya yang ada di kandang. Ini hanya sedikit contoh dari banyaknya ketidaktahuan peternak sapi perah Indonesia tentang cara memelihara sapi perah.

Minum Susu Sapi di Pagi Hari saat Perut Kosong, Timbulkan 7 Efek Samping Berbahaya Ini

"Kalau menurut diskusi kita dengan teman-teman ibu Adinda, bukan dari iklim bukan dari geografik, tapi dari masalah culture, habbit, sama behaviour. Jadi kalau ditanya detailnya itu banyak, basic skill, basic knowledge yang harusnya dilakukan tidak dilakukan. Ya, itu contoh paling gampang, mereka sering kasih minum dicampur sama makanannya," kata Andrew F.Saputro, Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia.

Usaha peternakan sapi perah nasional.

Program Farmer2Farmer dikatakan oleh Akhmad Sawaldi, DDP Manager dan FDOV Project Frisian Flag Indonesia sebagai bentuk inisiatif yang dilakukan untuk lebih meningkatkan keteramapilan dan kemampuan peternak sapi perah lokal untuk mengembangkan bisnis pertanian dan kesejahteraan keluarga mereka.

Program ini telah berjalan sejak 2013, dan telah mendatangkan peternak-peternak sapi perah sukses dari Belanda ke beberapa daerah Indonesia, seperti Pangalengan, Lembang, Purwokerto, Bogor, Jakarta, Bayongbong, Kuningan, Mojosongo, Jakarta, Tulung Agung dan Blitar.  

Dengan adanya program ini, perusahaan susu tersebut berharap meningkatnya kesejahteraan peternak dengan ditandai adanya kepastian harga dan regenerasi peternak sap. Mereka juga berharap adanya jaminan supply kepada pabrik mereka tetap ada, karena ini merupakan bisnis jangka panjang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya