Waspada Moms, Ini Bahaya Anak Alami Alergi Susu Sapi

Ilustrasi susu/anak.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Parenting – Alergi susu sapi pada anak-anak kerap menjadi keluhan yang tak terhindarkan. Kondisi tersebut mungkin membuat sebagian orangtua khawatir anaknya akan kekurangan nutrisi penting yang terdapat dalam susu sapi yang dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya. 

Bukan Hanya Mengedukasi, Tempat Ini Buat Nyaman Anak dan Orangtua

Anak yang tidak cocok susu sapi tetap membutuhkan asupan nutrisi seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Sebab, anak tidak bisa mengonsumsi susu sapi serta makanan yang mengandung produk turunannya. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

"Selain menimbulkan gejala, kondisi si kecil yang tidak cocok susu sapi juga membuatnya rentan mengalami kekurangan mikronutrien penting, salah satunya adalah defisiensi zat besi," ujar Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK., dalam webinar bersama Danone, baru-baru ini.

Lama Sendiri, Cathy Sharon Bicara Kriteria Pasangan

Padahal, zat besi merupakan salah satu nutrisi esensial yang dapat mendukung si kecil yang tidak cocok susu sapi dapat tetap tumbuh maksimal, terutama untuk mendukung perkembangan kognitif anak. Untuk itu, penting bagi orangtua untuk lebih memerhatikan alternatif nutrisi yang tepat agar kebutuhan makronutrien, termasuk protein, dan mikronutrien tetap dapat terpenuhi. 

Terpopuler: Mitos Tentang Masturbasi Hingga Tips Memilih Camilan Sehat

"Risiko kekurangan zat besi yang lebih tinggi pada si kecil yang tidak cocok susu sapi dapat disebabkan karena si kecil mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai, sehingga dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat. Namun tidak hanya zat besi, kombinasi zat besi dan vitamin C dengan rasio yang sesuai dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat di dalam tubuh si kecil," beber dokter Juwalita.

Selain harus memerhatikan kecukupan mikronutrien, asupan makanan berserat juga tidak bisa diremehkan pada anak yang tidak cocok susu sapi. Sebab, serat dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya. 

"Penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi," tambahnya.

Sehingga, jika asupan serat harian tidak tercukupi dengan baik dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan saat zat pemicu alergi (alergen) yang berasal dari lingkungan maupun makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, dapat terjadi gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus yang memicu respons sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi pada anak. 

"Namun, sayangnya 9 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan asupan serat. Kondisi tersebut penting untuk menjadi perhatian bersama, terutama para orangtua. Oleh karena itu, untuk melindungi si kecil dari alergi, orangtua juga dianjurkan untuk menjaga keseimbangan mikrobiota ususnya, salah satunya melalui asupan makanan yang tinggi serat,” ungkap dokter Juwalita. 

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Photo :
  • Freepik/freepik

Dokter Juwalita menyarankan bahwa asupan Isolat Protein Soya yang telah terfortifikasi dengan nutrisi tepat yang tinggi serat maupun dengan kombinasi zat besi dan vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat. Asupan tersebut bisa menjadi alternatif nutrisi yang aman dan efektif bagi anak yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi serta makanan yang mengandung produk turunannya. 

“Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa tumbuh kembang anak-anak yang mengonsumsi susu pertumbuhan untuk anak di atas 1 tahun dengan Isolat Protein Soya sama baiknya dengan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi," paparnya.

"Sebab, saat ini Isolat Protein Soya telah difortifikasi dari berbagai nutrisi penting termasuk zat besi, vitamin C, dan serat, sehingga tetap dapat mendukung tumbuh kembang optimal anak yang tidak cocok susu sapi dan memiliki dampak yang sama baiknya dengan yang mengonsumsi susu sapi. Terutama, dalam mendukung kesehatan pencernaan dan perkembangan kognitif anak,” sambung dokter Juwalita. 

Melihat pentingnya dukungan asupan nutrisi yang aman dan tepat bagi anak yang tidak cocok susu sapi, terutama kecukupan serat dan juga mikronutrien seperti kombinasi zat besi dan vitamin C, Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., menyatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen membawa kesehatan melalui inovasi produk nutrisi ke sebanyak mungkin anak Indonesia.

"Tidak hanya menyediakan produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak, termasuk rangkaian produk dengan nutrisi tepat kombinasi unik zat besi dan itamin C maupun tinggi serat. Namun, kami juga secara berkesinambungan memberikan edukasi mengenai gizi dan kondisi kesehatan anak, salah satunya terkait kondisi alergi pada anak yang disebabkan tidak cocok susu sapi," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya