Mochi jadi Makanan Paling Mematikan di Jepang, Apa Sebabnya?

Mochi.
Sumber :
  • Pixabay/skeeze

VIVA – Seorang pria di Tokyo, Jepang, meninggal setelah mengonsumsi makanan "paling berbahaya" yang secara tradisional disajikan di Negeri Sakura pada Tahun Baru. Pria yang diyakini berusia 80-an tahun itu termasuk dari 11 orang yang dirawat di rumah sakit setelah tersedak mochi atau kue beras ketan. Dari jumlah tersebut, lima orang di antaranya berada dalam kondisi serius.

Treatment Mochi Series Kembali Jadi Tren

Mochi, yang memiliki tekstur sangat lengket, telah lama dianggap berisiko, terutama bagi anak-anak dan orang tua, yang tidak memiliki gigi dan otot rahang yang kuat untuk mengunyahnya dengan tepat. Demikian dilansir dari Next Shark, Jumat, 4 Januari 2019.

Kue beras, secara tradisional memang disajikan di Jepang pada hari pergantian tahun sebagai metafora untuk umur panjang.  Walaupun lezat dan relatif sehat, kue beras bisa berbahaya ketika orang menelannya dalam jumlah besar dan berpotensi menghalangi tenggorokan dan menyebabkan seseorang tercekik.

Aktivis Penyebar Isu Larangan Natal di Sumbar Tak Ditahan

Itulah sebabnya, otoritas setempat menyarankan masyarakat Jepang untuk menyajikan mochi dalam potongan-potongan kecil sebelum perayaan Tahun Baru. Tak hanya itu, masyarakat juga disarankan untuk mengunyah mochi dengan pelan-pelan dan hingga benar-benar halus sebelum menelannya.

Sebelum kematiannya, pria dari Kota Akishima dilaporkan tersedak ketika melahap mochi untuk sarapan. Dia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi serangan jantung. Tahun lalu, dua orang di Tokyo juga meninggal setelah tersedak mochi.(nsa)

Polisi Tahan Aktivis Penyebar Isu Larangan Natal
Amanda Manopo lakukan treatment kecantikan.

Ayu Ting Ting-Amanda Manopo Jajal Treatment Mochi, Harga Bikin Melongo

Beberapa publik figur sudah banyak yang mencoba treatment mochi ini, di antaranya Ayu Ting Ting, Amanda Manopo, Sarwendah, Inul Daratista, Feni Rose, dan lain-lain.

img_title
VIVA.co.id
1 Juni 2022