Boneka dengan Autisme Diproduksi Perdana, Ada Cerita Haru di Baliknya

Hayden Geraghty dan boneka yang terinspirasi dirinya
Sumber :
  • SWNS.com

VIVA – Seorang anak dengan autisme menjadi inspirasi dibuatnya boneka dengan kondisi serupa lengkap dengan pelindung telinga, kacamata hitam, dan kartu komunikasi. Anak itu bernama Hayden Geraghty (9), yang merupakan anak nonverbal dan baru bisa mengucapkan kalimat penuh empat tahun yang lalu.

Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Gimana Cara Tunjukkan Kepedulian?

Perusahaan mainan Lottie Dolls yang sangat terkesan dengan transformasi Hayden, akhirnya mendesain mainan kecil. Boneka pertama dengan autisme, itu menggunakan overall astronot berwarna biru dan pelindung telinga, serta kacamata untuk menghadang cahaya dan sensitivitas suara.

Dikutip dari laman Metro, 'Hayden mini' yang secara resmi disebut dengan Finn Boy Doll, juga memiliki anjing penjaga untuk membantunya menghadapi situasi yang sulit. Sementara kartu komunikasi untuk membantunya berkomunikasi dengan teman-temannya.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Boneka seharga 28,50 poundsterling atau sekitar Rp528 ribu itu memakai kaus bertuliskan 'Tesla, Einstein & Me', sebuah petunjuk untuk ilmuwan jenius Nikola Tesla dan Albert Einstein, yang juga diyakini memiliki spektrum autistik.

Hayden terobsesi dengan perjalanan luar angkasa. Dia sangat nonverbal hingga ia melihat Tim Peake pergi ke International Space Center pada Desember 2015. Dia mulai berteriak ke televisi, "10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1... meluncur!".

Melawan Stigma Buruk Autisme di Indonesia

Itu adalah pertama kali ibunya Caroline, mendengar Hayden mengucapkan satu kalimat penuh, dan itu memicu peningkatan pesat dalam keterampilan bahasanya.

"Boneka itu ada sekarang untuk anak-anak di seluruh dunia yang mungkin punya autisme. Boneka itu juga punya pesan untuk anak-anak yang tidak autisme," ujar Caroline.

Kapan pun Hayden pergi ke konferensi luar angkasa, ia selalu memakai pakaian khas astronot. Dia memakai pelindung telinga untuk menghalau cuaca buruk. Hayden terkesan karena anak-anak di seluruh dunia bisa memiliki boneka seperti dirinya.

Caroline mengatakan, dia tahu Hayden berbeda dengan anak lainnya di usia sekitar 10 bulan karena ia tidak mencapai perkembangan umum atau melakukan kontak mata. Setelah berkonsultasi dengan dokter, dia akhirnya didiagnosis autisme di usia 5 tahun.

Hayden belajar Makaton di sekolah yang mengombinasikan tanda, simbol, dan suara, tapi di usia 4 tahun, dia mengucapkan kalimat pertamanya. Tapi, dia masih sulit berbicara dengan kalimat penuh sampai menonton Tim Peake pergi ke luar angkasa pada Desember 2015.

Hayden mengirim lukisan Mars kepada astronot Dr Niamh Shaw, dan Caroline sangat terkesan bisa berkomunikasi dengan CEO Lottie Dolls dan memberitahu mengenai Hayden. Hayden dikirimi tiga Lottie Dolls, sepaket boneka yang terinspirasi dari anak-anak. Setelah membaca leaflet di dalam masing-masing kotak, Hayden menyadari tidak ada boneka dengan autisme.

Hayden kemudian menulis surat ke CEO Lottie Dolls Ian Harkin untuk mengatakan bahwa ada kekosongan di pasar. Surat itu mendapat respons sebelum tahun 2017 berakhir. Hayden dan ibunya bertemu dengan Ian pada Februari 2018 dan tujuh bulan kemudian, lahirlah Finn Boy Doll yang dirilis di Inggris dan Irlandia. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya