Tips Inventasi untuk Milenial yang Ingin Naik Haji dan Umrah

Ilustrasi mengelola keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menunaikan ibadah haji menjadi mimpi sebagian besar umat Islam di dunia untuk menyempurnakan Rukun Islam. Namun, masa tunggu yang lama dan biaya yang tak murah membuat banyak yang akhirnya pasrah.

SYL Minta Uang Rp1 Miliar Buat Umrah, Dirjen Hortikultura Geleng-geleng

Pilihan lain untuk bisa beribadah ke Tanah Suci adalah umrah. Meski biayanya tidak seperti haji dan bisa dilakukan kapan saja, namun tetap dibutuhkan perencanaan dan persiapan untuk bisa menjalankannya, terutama kesiapan finansial.

Bagi generasi milenial, bisa menunaikan ibadah haji dan umrah bukanlah sesuatu yang tak mungkin dicapai. Chief Marketing Officer Narada Asset Management, N. Anie Puspitasari mengatakan, yang pertama harus dilakukan adalah memantapkan niat.

Haru! Miskha Pengin Umrah Sekeluarga, Ngarep Desta dan Natasha Rizky Bersatu Lagi

Kemudian, tetapkan target kapan akan berangkat, cek biaya dan jalani gaya hidup yang lebih hemat, menabung dan berinvestasi, jika sekiranya biaya tidak tercapai, carilah tambahan pemasukan lain.

Untuk naik haji, harus dilakukan pendaftaran dan mendapatkan nomor porsi haji yang membutuhkan setoran awal Rp25 juta untuk kemudian menunggu keberangkatan hingga 16-23 tahun. Sedangkan untuk ibadah umrah memiliki waktu yang lebih fleksibel tergantung kesiapan dari masing-masing orang.

Keistimewaan Makam Baqi dan Ma'la, Tak Pernah Penuh Walau Jenazah Ditimbun Berulang

Mengingat waktu tunggu yang sangat lama, maka sebaiknya mulai menyiapkan biaya awal ini dari sekarang agar ketika sampai di waktu keberangkatan, kita masih bisa beribadah dalam keadaan sehat dan mampu mengikuti semua kegiatan ibadah di Tanah Suci. Biaya awal ini seringkali tidak direncanakan, sehingga hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengelola keuangan untuk menyiapkan biaya ini.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah setiap orang harus memiliki komitmen untuk menyisihkan dana baik itu melalui tabungan atau investasi. Kedua, perhatikan pos-pos pengeluaran, yang tidak penting sebaiknya dihindari.

"Ketiga, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, jangka waktu, dan kemampuan finansial. Salah satu produk yang memberikan manfaat relatif lebih besar dibandingkan jenis investasi lainnya seperti menabung adalah berinvestasi di Reksadana," ujar Anie dalam acara media gathering 'Milenial Mampu Berhaji dan Umroh' di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019.

Investasi reksadana, lanjut Anie, dikelola oleh manajer investasi dan bisa dimulai dengan nominal yang sangat terjangkau, mulai dari Rp100 ribu dengan tingkat return yang relatif lebih tinggi berkisar antara 10-20 persen untuk reksadana saham.

Jemaah haji Indonesia di Bandara Madinah

Usai Mendarat di Bandara Madinah, Ini Alur Kedatangan yang Dilakukan Jemaah Haji

Pesan ini disampaikan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Abdillah saat menyambut kedatangan jemaah haji dari Tanah Air di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024