VIVA – Pekan lalu, Italia melakukan lockdown pasca meningkatnya pasien positif corona (COVID-19) di negara tersebut. Dengan kebijakan itu, warga pun tidak dibolehkan keluar rumah kecuali ada urusan yang sangat medesak. Bahkan, Italia juga tak segan-segan memenjarakan warganya yang diketahui melanggar peraturan tersebut.
Sejak enam hari lockdown berlangsung, beredar sebuah video di Twitter yang memperlihatkan kondisi masyarakat Italia. Video itu menunjukkan para warga di beberapa daerah di Italia bernyanyi dan bermain musik dengan tetangga mereka dari balkon apartemen mereka masing-masing meskipun mereka berada di blok dan lantai yang berbeda.
Seperti video pertama yang direkam di Sisilia, Italia, terlihat orang nampak memainkan alat musik seperti akordeon dan rebana mereka. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk hiburan yang tak terduga untuk semua orang.
Bukan hanya itu saja, dilansir dari laman World of Buzz, seseorang mengunggah video lain yang diambil di Naples, Italia, yang menunjukkan para tetangga bernyanyi bersama-sama meskipun mereka terpisah di tempat tinggal mereka sendiri saat malam hari.
"Naples lol," tulis keterangan video itu.
Ada juga video yang menunjukkan seseorang yang tengah bermain saksofon di kediamannya dengan pintu balkon terbuka lebar, dan para tetangganya terlihat menikmati musik di balkon mereka. Musiknya benar-benar meringankan suasana hati dan dengan cara tertentu, menciptakan koneksi di antara orang-orang.
Selain pemain saksofon, akun Twitter @funkyoulow juga mengunggah video lain dari pemain trompet yang bermain "Imagine" milik John Lennon.
Seorang wanita tua dari Napoli juga terlihat menari di balkonnya ketika seseorang memainkan musik di lingkungan itu. Dengan adanya video ini terlihat bahwa musik dapat menyatukan orang-orang selama masa-masa sulit. Video-video ini telah membuktikan bahwa kita tidak perlu berbagi ruang yang sama untuk bersenang-senang.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan terakhir, jumlah angka kematian akibat COVID-19 di Italia mencapai 1.809 atau meningkat 368 korban yang meninggal hanya dalam waktu 24 jam. Berdasarkan laporan angka kematian tertinggi tercatat di kota Lombardy yakni sebanyak 1.218 kematian, atau naik 252 korban yang tercatat meninggal dalam waktu 24 jam terakhir.
