Haru, Petugas Keamanan Berdoa Khusyuk di Tengah Wabah COVID-19

Petugas keamanan berdoa khuyuk di tengah wabah COVID-19
Sumber :
  • Facebook

VIVA – Saat ini masyarakat dunia tengah menghadapi masa sulit akibat pandemi virus corona (COVID-19). Pemerintah memerintahkan warga negaranya tetap tinggal di dalam rumah untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Selain pekerja medis, ada beberapa orang dengan pekerjaan tertentu mengharuskan mereka tetap bekerja dan membantu memastikan bahwa negara dan orang-orang telah tertangani dengan baik dalam menghadapi situasi ini. 

Orang-orang ini termasuk pekerja restoran, kasir dan pegawai toko yang memastikan bahwa orang-orang memiliki makanan untuk dimakan selama gerakan Social Distancing. Ada juga tentara, polisi dan personel keamanan yang membantu memastikan bahwa situasi tetap aman, terjaga dan tidak ada keributan.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Tidak mudah bagi mereka untuk berada di luar sana, apalagi bagi kita yang juga sulit bagi kita untuk tinggal di rumah saja, itulah mengapa adil jika mereka memiliki sesuatu pegangan agar mereka tetap bisa bertahan.

Seperti yang terlihat dalam sebuah potret yang membuat siapapun tersentuh melihatnya. Seorang penjaga keamanan tertangkap kamera tengah memanjatkan doa di sela tugasnya.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Dia mengirim doa untuk keluarganya, teman-temannya, orang-orang dan yang paling penting untuk dirinya sendiri selama wabah COVID-19 ini, seperti yang diunggah pengguna akun facebook Jahabar Sadiq.

“Satpam ini duduk di samping pintu masuk / keluar Stasiun LRT Masjid Jamek, dekat dengan tepi sungai tempat bank HSBC berada. Dia duduk sendirian, mata terpejam, dalam sunyi berdoa, menghadap Masjid Jamek di seberang sungai, mengarah kiblat, arah sholat atau tempat Ka'bah di Mekah," tulis dia dikutip laman World of Buzz.

"Tidak ada suara yang keluar dari bibirnya.  Matanya, tangannya yang tergenggam, kepalanya sedikit membungkuk ke depan mengatakan itu semua. Dia kemudian membuka tangannya untuk membasuh wajahnya. Doa berakhir," lanjut tulisan itu.

"Dia seorang pria yang bertugas di tengah wabah virus corona. Di tempat terbuka sementara kita tetap tinggal di rumah. Dia salah satu yang berada di garis terdepan, menjaga Malaysia tetap aman. Paling tidak yang bisa kita lakukan adalah mendukung upaya-upaya itu, tetap berada di rumah sementara mereka melakukan tugas mereka. Tuhan tidak membutuhkan orang banyak, tapi virus butuh," Jahabar menambahkan.

Dari unggahan ini, kita bisa belajar bahwa kita harus benar-benar berterima kasih kepada mereka yang bersedia menempatkan diri mereka dalam bahaya agar semua orang selamat. Jika kita takut dengan virus ini saat duduk di rumah, bayangkan bagaimana perasaan mereka.

Oleh karena itu, kita semua harus tetap di rumah dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh para profesional medis sehingga virus dapat berkurang, bukan hanya untuk kita, tetapi untuk mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya