Sembuh dari Corona, Wanita Ini Ceritakan Gejala 10 Hari Pertama

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Umumnya, gejala virus corona atau COVID-19, digambarkan dengan demam tinggi, batuk, flu dan sesak napas. Namun, tak sedikit yang tidak menunjukkan gejala sama sekali, dan penderitanya merasa dirinya baik-baik saja.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Kondisi inilah yang membuat bingung banyak orang sehingga terus mencari tahu gejala pasti jika terjangkit virus ini. 

Seorang wanita dari Amerika Serikat, Bjonda Haliti, beberapa waktu yang lalu dinyatakan positif menderita COVID-19. Setelah pulih, wanita 22 tahun itu menceritakan gejala yang ia alami mulai dari hari pertama hingga hari ke-10. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Melalui akun Twitter, ia ingin berbagi kisah pemulihannya agar orang-orang lebih sadar tentang gejala dari virus yang berasal dari China itu. 

"Hari 1: Dimulai dengan batuk KERING ringan dan sakit tenggorokan. Saya sangat lelah malam itu,” tulis @baeonda, dikutip VIVA, Senin, 30 Maret 2020. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Memasuki hari kedua, Bjonda mulai merasakan banyak tekanan di kepala, sehingga ia harus memelankan batuknya untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya. Selain itu, wanita ini juga mengalami demam dan kedinginan. Salah satu gejala yang paling menonjol adalah matanya terasa sakit.

"Hari 3: Tingkat energi SANGAT rendah, saya hanya tidur, dan masih demam. Pada titik ini, gejala saya adalah: batuk kering, migrain, demam, kedinginan, beberapa kali mual. Saya memutuskan untuk pergi ke dokter, namun saya hanya dinyatakan flu dan radang," lanjut dia. 

Dokter mengatakan kalau dia terkena infeksi dan meresepkan antibiotik dan ibuprofen. Bjonda menjaga dirinya tetap terhidrasi, juga mengonsumsi vitamin dan probiotik. Namun, malam itu ia masih saja demam. 

Ia kemudian berinisiatif untuk melakukan tes virus corona. Namun, ia mengalami kesulitan saat ingin menjalani tes tersebut. Akhirnya, wanita 22 tahun itu mengarantina diri sendiri dan tetap membuat tubuhnya terhidrasi. 

"Hari 5: Gejala: sakit tenggorokan, batuk, sesak napas. Saya pergi ke dokter yang sama dan saya memaksa untuk dites. Dokter mengatakan tanda-tanda vital saya 'normal-normal saja' tetapi saya tidak menerima jawaban tidak! Saya juga meminta rontgen dada, dan hasil semuanya normal," kata dia. 

"Saya disarankan untuk melanjutkan karantina sendiri, dan saya akan menerima hasil tes saya dalam 5-6 HARI!!!!!" lanjut Bjonda. 

Di hari keenam, meski Bjonda masih mengonsumsi antibiotik dan ibuprofen, beberapa gejala seperti sakit tenggorokan, batuk dan sesak napas masih ia rasakan. Namun, tenaganya mulai meningkat. Hari ketujuh, ia masih merasakan hal yang sama. 

"Hari 8 - Gejala: Batuk ringan, mulai terasa seperti diriku lagi. Berenergi! Hari 9 - Gejala: Batuk saya sedikit lebih berat, tingkat energi normal. Hari 10 - Gejala: Batuk ringan, lendir, tingkat energi normal. Hasil lab saya dinyatakan: POSITIF," tuturnya. 

Bjonda kemudian melakukan karantina mandiri seperti yang disarankan oleh dokter. Kini, kondisinya telah pulih. Wanita ini juga membagikan resep dan memamerkan beberapa minuman sehat yang ia konsumsi untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi. Menurutnya, air putih sangat penting dalam proses pemulihannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya