Baru Dua Hari Buka, Tukang Cukur di Barbershop Terinfeksi COVID-19

Barbershop sedang didisinfeksi.
Sumber :
  • World of Buzz.

VIVA – Secara perlahan, pemerintah kini mulai mengizinkan beberapa sektor industri untuk dibuka kembali. Namun, pelonggaran ini bukan berarti tanpa risiko. Jika kita tidak patuh menjalani protokol kesehatan, bukan tidak mungkin kita akan terinfeksi virus corona atau COVID-19

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Contohnya kejadian berikut ini. Hanya dua hari setelah barbershop dibuka, tukang cukur yang bekerja di tempat tersebut, diduga terinfeksi COVID-19. Kejadian ini diketahui terjadi di KL Trader’s Square di Setapak, Malaysia.

Baca juga: New Normal, Dokter Tak Anjurkan Makan di Restoran 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kejadian ini pertama kali diketahui saat manajemen KL Trader’s Square, diberitahu tentang ambulans yang berada di lokasi gedung. Ambulans tersebut datang, setelah rumah sakit swasta yang melakukan tes COVID-19 pada tukang cukur tersebut, hasilnya kembali positif dan segera memberi tahu Pusat Kesehatan Titiwangsa.

Kemudian, dia akhirnya dibawa ke rumah sakit pemerintah untuk menjalani tes swab kedua untuk mengonfirmasi status COVID-19-nya, demikian menurut World of Buzz

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Wakil Ketua Wilayah Federal dari Partai Keadilan Rakyat,  Andre CH Lai, juga membagikan kejadian ini di media sosialnya, dengan tujuan meminta pelanggan barbershop itu untuk melakukan tes. 

Buku catatan pelanggan yang dimiliki oleh salon rambut tersebut dibawa untuk melakukan pelacakan kontak. Sementara itu, Pusat Kesehatan Titiwangsa telah menginstruksikan kantor manajemen setempat untuk melakukan disinfeksi, termasuk lift yang berada di gedung tersebut. 

Pemilik barbershop, yang merupakan penduduk lokal dan tinggal tidak jauh dari situ, juga diminta untuk melakukan tes COVID1-19, setelah ditetapkan sebagai orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien positif. Namun sejauh ini, Departemen Kesehatan setempat belum merilis pernyataan resmi tentang masalah ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya