Tak Dapat Bantuan, Keluarga Ini Simpan Mayat COVID-19 di Freezer

Ilustrasi meninggal dunia.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebuah keluarga yang tinggal di Kolkata, India, terpaksa mengawetkan jenazah lelaki berusia 71 tahun di dalam freezer, setelah meninggal di rumah. Pria itu dikonfirmasi positif COVID-19 ketika sudah meninggal.

Muncul Wabah Langka dan Mematikan di Jepang, 21 Orang Meninggal

Lelaki tua itu meninggal pada hari Senin, beberapa jam setelah melakukan tes COVID-19, seperti yang disarankan oleh dokternya. Ketakutan terburuk keluarganya menjadi kenyataan ketika hasil laporan mengindikasikan bahwa dia terinfeksi oleh virus mematikan itu.

Dilansir India Today, pria itu tinggal bersama keluarganya di sebuah apartemen di Amherst Street, pusat Kolkata. Pada Senin, setelah menjalani tes COVID-19, ia sakit parah dan meninggal pada sore harinya.

Kata Pj Gubernur soal Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ditahan Jaksa Karena Korupsi COVID-19

Baca juga: Dampak Baru COVID-19, Pria Alami Ereksi Selama 4 Jam

Dokter keluarga tersebut menolak menandatangani sertifikat kematian yang mengutip protokol COVID-19 dan menyarankan agar mayat tersebut dibiarkan dulu sampai laporan COVID-19 selesai dibuat.

Soekarno-Hatta Earns the Most Recovered Airport in Asia-Pacific

"Dokter mengatakan bahwa paman saya mungkin meninggal karena serangan jantung, tetapi karena laporan tes COVID-19-nya tertunda, ia tidak bisa mengeluarkan sertifikat kematian. Sampai saat itu, dia meminta kami untuk menyimpan jasadnya," kata keponakan lelaki yang meninggal itu.

Pada Senin malam, dengan menggunakan mobil jenazah, pihak keluarga membawa tubuh pria yang tak bernyawa itu ke beberapa kota. Namun, semuanya menolak karena takut terkontaminasi.

Mereka juga meminta bantuan kepada kepolisian setempat, departemen kesehatan dan badan-badan sipil, tetapi tetap tidak mendapat jawaban. Khawatir jasadnya akan membusuk, pihak keluarga membeli freezer dan menempatkannya di sana.

Setelah 48 jam, petugas Kolkata Municipal Corporation (KMC), akhirnya tiba di apartemen pada Rabu, dan membawa mayat itu sekitar pukul 3 sore waktu setempat. Bangunan itu kemudian disanitasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya