- Tangkapan Layar
VIVA – Ada beberapa ritual suku paling mengerikan di dunia yang ternyata masih dilestarikan sampai sekarang. Ritual ini memang sudah sejak lama menjadi bagian dari hidup kelompok masyarakat tertentu. Walaupun beberapa ritual tersebut mulai ditinggalkan karena dinilai terlalu ekstrem dan berbahaya, tapi ternyata masih ada saja daerah-daerah yang masih memegang teguh tradisi yang sudah diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Ada tradisi yang sifatnya keagamaan sampai ada pula tradisi yang terlihat begitu mengerikan. Setiap negara di dunia tentu saya mempunyai tradisi yang berbeda-beda sampai menjadi keunikan dari wilayah masing-masing. Tapi terkadang, beberapa bagian dari tradisi tersebut dapat dikatakan sangat kejam bila dipandang lewat nilai moral yang berlaku di zaman modern saat ini. Nah, berikut adalah ritual suku paling mengerikan di dunia yang disadur dari berbagai sumber.
1. Khitan Perempuan di Suku Sabiny
ilustrasi organ intim/vagina.
- Pixabay/pexels
Suku Sabiny yang berada di negara Uganda juga memiliki ritual suku paling mengerikan di dunia, yaitu khitan untuk perempuan yang usianya sudah beranjak dewasa. Para perempuan dewasa tersebut harus menahan rasa sakit ketika bagian klitorisnya dipotong. Tujuannya adalah supaya syahwatnya berkurang dan setia kepada pasangan. Bila perempuan sanggup menahan rasa sakit ketika di khitan, maka mereka siap untuk melahirkan.
2. Digigit Semut Peluru di Suku Mawe
Digigit Semut Peluru di Suku Mawe
- Tangkapan Layar
Salah satu suku yang ada di Amazon ini mempunyai tradisi unik sekaligus mengerikan untuk anak-anak. Sebab, anak laki-laki yang menginjak remaja akan disuruh memasukkan tangannya ke dalam sarung tangan tenun yang didalamnya berisi ratusan semut peluru.
Hewan ini memang terkenal mempunyai sengatan yang sangat mematikan. Belum diketahui mengapa ritual suku paling mengerikan di dunia ini masih dilaksanakan. Tapi, hingga kini ritual tersebut masih terus dijalankan.
3. Membuang Bayi di Solapur
Ilustrasi bayi/anak/parenting.
- Freepik/bristekjegor
Tradisi membuang bayi ini dilaksanakan di Solapur, India. Ritual suku paling mengerikan di dunia ini sudah hadir sejak 500 tahun yang lalu dan dilaksanakan demi memperlihatkan rasa kasih sayang kepada sang bayi.
Orang tua akan menggendong bayi tersebut dari atas tebing. Berikutnya, sang bayi akan dilempar ke bawah. Tapi bayi tersebut tidak jatuh begitu saja, karena ada kain putih yang telah disiapkan untuk menangkapnya.
4. Makan Jenazah di Suku Aghori
Suku Aghori Sadhus .
- U-Report
Bagi masyarakat suku Aghori, mati adalah hal yang sangat ditakuti. Maka dari itu, mereka mempunyai keyakinan untuk memakan jasad orang yang sudah meninggal dunia untuk melawan rasa takut tersebut.
Mereka mengatakan bahwa dengan memakan jenazah orang lain bisa melawan kematian. Tapi, tidak semua jenazah dapat dimakan oleh suku tersebut, ritual suku paling mengerikan di dunia ini hanya dilaksanakan untuk mayat yang mengapung dan tidak dikremasi.
5. Makan Abu Orang Mati di Suku Yanomami
Suku Yanomami.
- U-Report
Suku Yanomami sendiri adalah etnis terbesar yang ada di Venezuela dan Brasil. Walaupun mereka telah tersentuh oleh kehidupan modern, tapi mereka tetap mempertahankan tradisi nenek moyang. Saat ada satu anggota keluarga yang meninggal, maka tubuh mereka akan dibakar.
Kemudian, abu bekas pembakaran tersebut kemudian akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakan. Ritual suku paling mengerikan di dunia ini adalah salah satu cara suku Yanomami membagikan rasa sayang, memberikan penghiburan, dan memuliakan keluarga.
6. Menusuk Tubuh di Phuket
Menusuk Tubuh di Phuket
- Tangkapan Layar
Di Thailand, tepatnya di Phuket ada sebuah festival vegetarian. Pada perayaan tersebut, para peserta harus menusukkan pedang, pisau, paku, atau peralatan besi lainnya ke pipi mereka sampai tembus. Lewat ritual suku paling mengerikan di dunia ini, mereka yakin bahwa para Dewa memasuki tubuh mereka dan akan membawa keberuntungan.
Selain itu, dengan melakukan tradisi tersebut, mereka juga akan terhindar dari kejahatan. Festival ini berlangsung setiap tahun di Thailand. Selama gelaran berlangsung, orang-orang tidak akan memakan daging dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan mengerikan lainnya.
