Dituding Payudaranya Palsu, Cheerleader Ini Buktikan dengan Cara Unik
- IG @95_mizuki
VIVA Lifestyle – Cheerleader asal Taiwan, Lin Xiang menjadi perhatian para pengguna media sosial dan menjadi trending topik. Namanya Lin Xiang sendiri sudah dikenal sejak dirinya tampil sebagai regu Cheerleader Lotte Girls yang tampil dalam pertandingan bisbol di Taiwan.
Dirinya berhasil menjadi sorotan setelah ukuran payudaranya yang begitu besar. Lin Xiang juga mengaku bangga pada ukuran payudaranya dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menjalani operasi pengecilan payudara.
Namun penampilan Lin Xiang dengan payudaranya itu membuat menjadi sasaran kebencian pengguna media sosial. Meski tau tentang hal itu Lin Xiang tidak ingin para hatersnya itu menjadi penghalang kariernya di dunia Cheerleader.
Sontak saja, statment Lin Xiang itu membuat hatersnya dengan cepat mengkritik bintang tersebut dengan beberapa pertanyaan mengapa dia ingin mereka tidak menjadi "penghalang" sementara juga dengan tegas menentang operasi.
Yang lain, yang tampaknya yakin bahwa payudaranya palsu, telah mengkritiknya karena 'berbohong' dan menetapkan standar yang salah.
Kritikan yang terus menyasar padanya membuat Lin Xiang itu muncul di saluran YouTube influencer terkenal untuk menyampaikan kasusnya. Melalui Channel berjudul "asli atau dibuat?" Xiang melepas perlengkapannya dan menuju ke bak mandi di mana Linda mencoba untuk menilai apakah payudara Lin Xiang yang berukuran 32E itu asli atau tidak.
Lin Xiang, yang memiliki lebih dari 1,3 juta pengikut di Instagram, berusaha keras untuk meyakinkan Linda meski penelitian untuk menentukan payudara asli atau tidak dengan hal itu tidak terlalu ilmiah.
Sementara itu Lin Xiang mengaku dia tidak mengerti mengapa orang-orang memberinya begitu banyak kebencian.
Terlebih semenjak popularitasnya yang semakin meningkat juga membuatnya tampil di sejumlah acara TV realitas dan tampil untuk Tim Kera Persik Rakuten. Dia juga telah merilis sejumlah buku foto. Karya pertamanya, Meet You dilaporkan oleh inf News telah terjual lebih dari 10.000 eksemplar dalam waktu dua bulan pertama saja.
