Hari Vitiligo Sedunia, Jangan Diskriminasi! Ini Bukan Kutukan atau Penyakit Menular

Vitiligo
Sumber :
  • Allure.com

JAKARTA – Hari Vitiligo Sedunia diperingati 25 Juni setiap tahunnya. Hari ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit vitiligo yang tergolong langka sehingga seolah terlupakan. 

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Dilansir My Cleveland, vitiligo sendiri merupakan kondisi terkait kulit yang menyebabkan kulit penderitanya kehilangan warna atau pigmennya. Hal ini menyebabkan kulit si penderita lebih terang dari warna kulit alami atau menjadi putih. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Kondisi tersebut terjadi ketika sistem kekebalan tubuh penderita menghancurkan melanosit. Melanosit adalah sel kulit yang menghasilkan melanin, zat kimia yang memberi warna pada kulit atau pigmentasi

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

Orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena vitiligo adalah mereka yang memiliki kondisi autoimun tertentu, seperti penyakit Addison, anemia, diabetes tipe 1, lupus, psoriasis, artritis reumatoid dan penyakit tiroid. 

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Sayangnya, karena kondisi kulit mereka yang berbeda, diskriminasi terhadap vitiligan (penderita vitiligo) masih kerap ditemukan di masyarakat. Di antaranya mendapatkan perundungan, penolakan secara sosial, bahkan susah mendapatkan pekerjaan dan dikucilkan. 

Tidak hanya itu, penderita vitiligo juga kerap mengalami efek psikologis, seperti mengalami trauma. Bahkan, tak jarang vitiligan ada yang ingin mengakhiri hidupnya.

Maka dari itu, untuk memberikan dukungan pada kaum vitiligan program Selflove Movement bertajuk Small Movement for Big Movement digelar. 

Founder dan Direktur PT Regenesis Indonesia, Ron Pirolo, menjelaskan, aktivitas tersebut mengajak para sekelompok sahabat vitiligan yang berasal dari daerah Jabodetabek untuk melakukan serangkaian kegiatan positif. 

"Hal ini menjadi aktivitas pertama kalinya dilaksanakan setelah 3 tahun belakangan. Kegiatan kali ini menjadi berbeda, karena tahun lalu kita hanya melakukan donasi dengan diwakili oleh beberapa Dept Kulit di beberapa RS Pemerintah," ujar Ron Pirolo dalam keterangannya, dikutip Kamis 29 Juni 2023. 

"Maka untuk pertama kalinya, setelah pandemi Regenesis bertatap muka langsung dan bersinergi bersama dalam Hari Peringatan Vitiligo Sedunia ini yaitu tepat pada 25 Juni 2023," sambungnya. 

Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu tempat umum di daerah Jakarta Selatan ini menggerakkan para sahabat selflove atau vitiligan bersama dengan tim Regenesis untuk berbagi Surat Cinta kepada masyarakat umum. 

Surat cinta ini berisi tentang edukasi apa itu vitiligo dan menekankan bahwa vitiligo bukanlah penyakit menular ataupun penyakit kutukan seperti yang beredar luas. 

"Dengan menyebarkan surat cinta ini, harapannya masyarakat luas dapat menjadi support system yang baik sehingga tidak ada lagi diskriminasi bagi para vitiligan. Di sela aktivitas, kami juga mengajak para vitiligan membuat neurographic art, salah satu tools yang dapat membantu untuk self healing," kata Gita Yohanna Thomdean, S Farm Apt, Corporate Brand Manager Regenesis. 

Sanchia, seorang vitiligan yang baru terkena 1 tahun yang lalu mengemukakan bahwa surat cinta tahap awal ini baru dilakukan di Jakarta Selatan, harapannya nantinya akan dapat berdampak besar. 

Liana vitiligan yang sekaligus juga seorang MUA mengemukakan dengan antusias bahwa acara Selflove Movement kali ini bisa menjadi penyemangat karena sebagai bentuk perhatian kepada para vitiligan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya