Selebgram Andita Putri Bernades Mengubah Hinaan Jadi Peluang

Andita Putri Bernades
Sumber :
  • dok pri

JAKARTA – Banyak orang mencari kebahagiaan dan keberhasilan melalui jalan yang berliku dan berbatu. Namun, bagi Andita Putri Bernades, keberhasilannya sebagai pemilik salon kuku Bebel Nails bukanlah hasil dari semangat biasa. Ini adalah kisah seorang wanita yang merangkak naik melalui tangga kehidupan, didorong oleh cemoohan dan cacian dari orang lain.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Andita, yang sering dipanggil Dita, lahir pada 22 Juni 1996 dan telah menunjukkan minat yang kuat terhadap perawatan kuku sejak usia remaja. Meskipun hal ini membuat orang tuanya khawatir, terutama ketika uang kuliahnya digunakan untuk pergi ke salon kuku, Dita tidak pernah kehilangan fokus terhadap apa yang dia sukai. Scroll lebih lanjut ya.

"Membuat orang tua marah memang bukanlah tujuan saya. Namun, saya merasa bahwa passion saya berada di sini, di dalam botol-botol cat kuku dan kreativitas," ujar Dita.

Chandrika Chika Bakal Jalani Rehabilitasi di BNN Lido

Bagaimanapun juga, orang tua Dita akhirnya melihat dedikasi dan semangat yang membakar dalam diri putri mereka. Mereka berbalik dari sikap awal mereka dan mulai mendukung Dita dalam perjalanannya menciptakan usaha yang luar biasa. 

Polisi Serahkan Selebgram Chandrika Chika ke BNNK Jaksel soal Kasus Narkoba, Mau Rehab?

"Orang tua saya adalah pendukung terbesar saya. Tanpa mereka, saya tidak akan pernah sampai di titik ini," tutur Dita, mengenang bagaimana orang tuanya kini menjadi kolom paling kokoh dalam struktur keberhasilannya.

Dita memulai bisnisnya sebagai layanan home service pada tahun 2014. Tidak memerlukan waktu lama untuk dia memahami bahwa mimpinya memerlukan ruang yang lebih besar. Pada 2019, dia membuka salon kuku Bebel Nails pertamanya dan tidak menoleh ke belakang. Kini, Bebel Nails telah sukses dan bahkan membuka cabang keduanya.

Andita Putri Bernades

Photo :
  • dok pri

Sukses Dita tidak datang tanpa hambatan. Bahkan dengan dukungan dari keluarganya, dia harus menghadapi cacian dan hinaan dari banyak orang yang meremehkan usahanya. Namun, Dita tidak pernah menyerah.

"Cacian mereka sebenarnya adalah bahan bakar bagi saya. Saya tidak membiarkan kata-kata merendahkan itu menghancurkan saya; sebaliknya, saya membiarkannya memotivasi saya," ungkap Dita.

Kini, Dita menikmati buah dari kerja keras dan determinasinya. Bebel Nails telah menjadi tempat tujuan bagi banyak pelanggan setia, membuktikan bahwa cemoohan dan stereotip tidak berarti apa-apa di hadapan keberanian dan kekuatan hati.

"Jika ada satu hal yang ingin saya katakan kepada siapa saja yang meremehkan saya atau usaha saya, itu adalah 'Terima kasih'. Tanpa anda, saya mungkin tidak akan bekerja sekeras ini untuk membuktikan anda salah," pungkas Dita, seolah memberikan piala keberhasilannya kepada para pengkritiknya sebagai bentuk 'balas dendam positif'.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya