Investasi Harus Dipikirkan Sejak Gaji Pertama

Masyarakat cenderung menghabiskan seluruh dana THR untuk keperluan hari raya.
Sumber :
  • Pixabay/Stevepb

VIVA.co.id – Investasi masih belum dianggap penting bagi sebagian besar masyarakat, terutama para anak muda yang baru saja mendapatkan pekerjaan. Mereka cenderung menghabiskan gaji mereka untuk kebutuhan konsumsi dalam memenuhi berbagai keinginan, seperti traveling maupun membeli gadget terbaru.

2 Juta Hektare Lahan di Merauke Bakal Jadi Kebun Tebu, Bahlil: Masa Impor Gula Terus

Head of Wealth Managenent and Customer Segments Bank Commonwealth, Ivan Jaya mengatakan, seharusnya para anak muda yang baru saja mendapatkan gaji harus mulai memprioritaskan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan. Mereka perlu memulai belajar berinvestasi pada usia produktif, lantaran masuk dalam kategori kebutuhan.

"Kalau terima uang bulanan, kita sisihkan dulu untuk kebutuhan rutin, tabungan,dan investasi. Yang dipikirkan untuk yang kebutuhan primer, bukan keinginan," ujarnya, saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Rabu 24 Mei 2017.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Menurutnya, manajemen keuangan yang disiplin harus mulai diterapkan sejak mendapatkan gaji pertama. Termasuk, mulai belajar memilih produk investasi yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan.

Ivan mengakui, disiplin dalam mengelola pendapatan merupakan hal yang sulit dilakukan. Ia memberikan sedikit tips, porsi ideal untuk berinvestasi adalah 30 persen dari pendapatan. Sementara itu, 60 persen bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan sisanya untuk keperluan hal yang tak terduga.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

"Yang perlu ditekankan, belajar disiplin menabung dalam bentuk investasi maupun biasa. Kalau investasi, yang berisiko rendah seperti reksadana maupun valas," ucapnya.

Ia mengingatkan, keputusan untuk memilih produk investasi yang tepat pun harus dengan pertimbangan yang matang. Sebab, investasi yang dapat memberikan keuntungan terhadap harta kita juga sepaket dengan risikonya. "Investasi harus mengerti tujuan dan berapa lama serta risiko," ujarnya. (asp)

[Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal I-2024, Senin, 29 April 2024]

Realisasi Investasi RI Kuartal I-2024 Tembus Rp 401,5 Triliun, 24,3 Persen dari Target 2024

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi investasi kuartal I-2024 mencapai Rp 401,5 triliun.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024