Manfaat Terasi untuk Tubuh, Kaya Protein dan Kalsium?

AHS Terasi
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Sebagai bumbu masakan, terasi cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Beberapa kudapan bercita rasa lokal sengaja menyertakan terasi untuk memperkuat rasa, misalnya sambal terasi, cah kangkung, nasi goreng, dan resep tradisional lainnya.

Aturan Konsumsi Kalsium Harian untuk Kesehatan Tulang

Meski terasi memiliki aroma tajam yang cenderung dihindari, tapi ketika sudah dihidangkan di meja makan, banyak pula yang tak menolaknya. Bahkan, daerah tertentu menjadikan terasi sebagai oleh-oleh khas, di antaranya Bangka, Cirebon, dan Lombok. Masyarakat di negeri jiran Malaysia juga tak kalah menggunakan terasi sebagai bumbu masakan. Mereka menamakan terasi dengan istilah belacan.

Dalam acara Ayo Hidup Sehat yang ditayangkan tvOne, Rabu, 31 Januari 2018 bersama dr. Marya W. Haryono, M.Gizi, SpGK., mengangkat topik seputar terasi. Marya menerangkan beberapa anggapan tentang terasi yang mengemuka di kalangan masyarakat.

Resep Sambal Terasi, Sambal Seribu Kenikmatan! Berani buat?

"Benarkah terasi mengandung banyak zat gizi, Dok?" kata Reinita Arlin, pembawa acara, memulai pembahasan.

"Karena terasi ini sebagai bumbu saja, maka tidak bisa dikatakan sebagai sumber gizi untuk manusia," jawab Marya. Ketika memasak menggunakan terasi, takaran yang digunakan sangat sedikit. Misalnya untuk membuat satu porsi sambal, rata-rata hanya membubuhkan seujung sendok makan terasi.

Terasi Bisa Sebabkan Hipertensi, Begini Cara Aman Konsumsinya

Alasan tersebut sekaligus mematahkan anggapan bahwa terasi mengandung protein yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh. "Terasi mengandung protein, itu mitos," tandas Marya.

Menurut Marya jika melihat bahan baku terasi adalah udang rebon, dapat dibenarkan bahwa udang itu sumber protein, namun rangkaian proses pembuatan terasi yang panjang mengakibatkan kandungan protein menjadi terurai.

Selain itu, terasi juga disebut tinggi kalsium. Kali ini Marya membenarkan. "Ini fakta," katanya.

Namun, untuk angka pastinya, Marya memaparkan bahwa dalam penghitungan nutrisi terasi, biasanya menggunakan takaran 100 gram. Sedangkan pada praktiknya, sekali masak dalam skala rumahan, tidak mungkin menggunakan 100 gram terasi sekaligus. Jadi, meski terasi benar mengandung kalsium, namun tak dapat memenuhi kebutuhan kalsium harian.

"Kalau mau mencukupi kebutuhan kalsium tubuh dan mencegah tulang keropos, ya, lebih baik minum susu, makan brokoli," kata Marya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya