Ciri Diare yang Berbahaya

Diare
Sumber :
  • Dokumentasi tvOne

VIVA – Diare, siapapun pernah mengalaminya. Diare merupakan kondisi yang ditandai encernya feses yang dikeluarkan dengan frekwensi buang air besar yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya.

Anak Shireen Sungkar Diare Akibat Air Galon Isi Ulang Terkontaminasi E.Coli, Ini Bahayanya!

Diare sering diremehkan, padahal jika tidak segera ditangani, diare juga bisa menyebabkan kematian. Lalu bagaimana sesungguhnya ciri diare yang berbahaya?

Masih banyak orang awam tidak sadar, jika diare, bisa menyebabkan dehidrasi yang akhirnya menimbulkan kematian. Diakui oleh Spesialis Penyakit Dalam, dr Irsan Hasan, SpPD-KGEH, diare yang bisa menyebabkan kematian adalah diare yang menimbulkan komplikasi dehidrasi.

Dokter Hasto Ungkap Botol Tidak Steril Bisa Jadi Biang Keladi Diare pada Anak

"Keluarnya air dari tubuh, termasuk diare kalau berlebihan bisa dehidrasi. Meninggalnya orang karena diare bisa karena komplikasi dehidrasi," katanya saat tampil di acara AYO HIDUP SEHAT, di tvOne, Jumat, 23 Februari 2018.

dr Irsan pun mengingatkan, jika buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari, dan kondisi feses cair, Anda harus waspada. "Itu yang dinamakan diare," lanjutnya.

Risiko Cemaran Tinggi, Rumah Tangga Indonesia Masih Banyak Pakai Sumur Gali Buat Air Minum

Diare kebanyakan terjadi karena infeksi, namun bisa juga disebabkan karena alergi makanan, karena keasaman lambung, hingga karena faktor autoimun. Diare pun akan sangat berbahaya, jika menyebabkan dehidrasi yang parah.

"Cirinya, gejala awal dehidrasi yang harus diwaspadai, haus. Bisa juga suara berubah serak, lidah kering. Ini tanda kurang cairan. Ini tanda dehidrasi," katanya.

Untuk mencegah dehidrasi makin parah akibat diare, dr Irsan menyarankan, segera mengganti cairan yang hilang. "Diare, obat nomor satu cairan. Yang paling penting mengganti cairan. Dengan mengonsumsi cairan, akan membantu tubuh berusaha membuang kuman. Kalau kumannya masih ada, tetap diare terus," katanya.

dr Irsan pun memberikan tips membuat obat pengganti cairan yang hilang. Caranya mudah, hanya dengan membuat oralit. "Bahan-bahan untuk bikin cairan yang menggantikan cairan yang hilang, bisa pakai garam, air, dan gula," katanya.

Ini merupakan elektrolit yang bisa menggantikan cairan yang hilang. Cara membuatnya dengan menyediakan 500 ml air, garam seujung sendok, dan gula satu sendok. "Gula dan garam diamsukkan diaduk sampai larut. Perbandingannya 4 sampai 8 kali. Boleh dicampur perasa bikin lebih enak. Yang penting ada gula ada garam, ada natrium, ada klorida."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya