Dokter Vito Damay, Dari Pedalaman NTT ke Layar Televisi

Dokter Vito Damay, presenter AYO HIDUP SEHAT
Sumber :
  • Instagram/@ayohidupsehat

VIVA – Sosoknya dikenal lewat program kesehatan yang tayang setiap pukul 13.00 di tvOne. Lewat pertanyaan lugas yang mengupas permasalahan kesehatan sehari-hari, penampilannya memang tak berbeda jauh dengan presenter yang banyak wara-wiri di televisi.

VIDEO: Diet Sebabkan Kulit Kusam dan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

Meski tugasnya memandu jalannya acara agar lebih menarik bagi penonton, tapi presenter AYO HIDUP SEHAT bernama lengkap dr. Vito A. Damay, Sp.JP (K), M. Kes, FIHA, FICA ini punya latar belakang dunia kedokteran yang cukup mumpuni.

Masuknya spesialis jantung dan pembuluh darah yang akrab disapa Vito ini ke dunia presenting ini memang bukan didorong keinginan menekuni dunia hiburan. Tapi, ia mengakui menjadi presenter adalah salah satu caranya memberikan edukasi mengenai informasi kesehatan yang benar kepada masyarakat.

Bisa Bantu Kurangi Risiko COVID-19, Ini 3 Cara Dapatkan Vitamin D
Puasa Berdampak pada Pencegahan Kanker?

"Saya memang senang edukasi, saya senang memberikan pengetahuan kepada orang lain," ujar Vito saat berbincang dengan VIVA usai memandu AYO HIDUP SEHAT di Studio Evo, Jakarta.

Sejak ia lulus dan menyandang gelar dokter, Vito kerap mendapat permintaan mengisi seminar awam, serta beberapa acara radio dan televisi. Baginya, memberikan edukasi kepada masyarakat juga merupakan bagian dari tugasnya sebagai ahli di bidang yang ditekuninya.

Apalagi kini masyarakat sudah semakin dibanjiri berbagai informasi lewat media sosial khususnya di bidang kesehatan. Sayangnya, hampir semua informasi itu tidak benar atau hoaks.

Atas dorongan itulah, Vito tak ragu mengambil kesempatan berharga mengikuti audisi untuk presenter AYO HIDUP SEHAT Dengan begitu, akan banyak lagi lapisan masyarakat yang disentuhnya.

Setelah rajin 'nongol' di televisi, dampak positif mulai dirasakan Vito. Beberapa pasien yang berkonsultasi dengannya, tak jarang menanyakan topik yang pernah dibawakannya di Ayo Hidup Sehat.

"Itu membuat saya senang karena itu kewajiban orang yang punya kompetensi untuk memberitahukan kepada masyarakat. Kalau menanyakan hal yang di TV, artinya mereka mulai mencari kebenaran enggak asal mengikuti yang bisa berbahaya buat mereka," imbuh Vito.

Mengabdi di Pelosok Terdalam NTT

Niat mulai Vito untuk membagikan ilmu yang didapatnya bukan hal yang baru terjadi sejak menjadi presenter acara kesehatan. Tapi, sudah terbentuk bahkan sejak ia masih anak-anak.

Sosok ayahnyalah yang menjadi inspirasi Vito menjadi dokter yang tak pelit memberikan layanan dan edukasi kesehatan. Ia lahir di Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ayahnya mengabdi sebagai dokter di sebuah puskesmas.

Sejak itu, ia sering melihat ayahnya memberikan layanan kesehatan kepada warga setempat. Mengobati masyarakat dari rumah ke rumah berteman sebuah lentera hingga membantu persalinan, semua itu menjadi pengalaman yang membekas di kepala Vito hingga ia membulatkan tekad mengejar cita-cita menjadi dokter.

"Dari masuk SMP sampai SMA, tidak ada cita-cita lain, pokoknya saya mau jadi dokter," ucap dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village Karawaci.

Satu tahun setelah lulus kuliah kedokteran, tepatnya di tahun 2009, Vito mengajukan diri ke Kementerian Kesehatan untuk dikirim kembali ke tempat kelahirannya, NTT. Sebelum mengejar cita-cita berikutnya menjadi dokter spesialis jantung, Vito mengucap niat ingin mengamalkan ilmunya dahulu di daerah terpencil di sana.

Keinginan Vito pun terkabul, tapi pilihan yang tersedia hanyalah sebuah daerah sangat terpencil di perbatasan NTT dan Timor Leste. Ia juga hanya diperbolehkan menetap selama enam bulan saja karena lokasinya yang sangat sukit terjangkau dan juga merupakan wilayah bekas konflik.

"Saya ditempatkan di sebuah rumah sakt. Awalnya saya sendiri, tapi beruntung ada satu teman dari puskesmas yang ditempatkan di sana,  tidak ada dokter lain selain kami berdua," ungkap Vito.

Karena tidak ada dokter lain maupun dokter spesialis, Vito dan rekannya mau tidak mau harus melayani segala masalah yang terjadi. Dari menolong persalinan hingga mengobati luka orang-orang yang berkelahi dengan senjata tajam.

"Itu merupakan pengalaman tak terlupakan dan paling berharga dalam hidup saya. Sebagai seorang dokter saya mendapatkan cofidence, pelajaran hidup, bagaimana dokter bukan hanya menghapalkan teori, tapi bagaimana bersentuhan langsung dengan manusia," katanya bijak.

Hal yang sama pun selalu ia tanamkan kepada para mahasiswanya di Universitas Pelita Harapannya. Ketika mengajar sebagai dosen, Vito selalu mengatakan kalau nilai bukanlah poin penting yang harus dikejar para calon dokter, tapi bagaimana mereka nanti mengamalkan apa yang mereka dapatkan kepada masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya